0leh :
Pdtm. Fabio Rumagit
Gembala
Jemaat Jemaat Putra Agung dan Sutorejo Surabaya
M
|
Pernahkah anda diancam bahwa dalam waktu
yang singkat anda akan dibunuh dan orang yang mengancam itu memiliki kekutan
yang besar dan memang anda sedang memiliki masalah dengannya? Bagaimana
perasaan anda ketika mendapat ancaman tersebut? Pasti mental anda akan
terganggu bahkan mungkin anda tidak bisa tidur, gelisah setiap saat. Hal inilah yang dialami oleh
Yakub Ketika dia ingin kembali ke tanah kelahirannya dalam kisah yang terdapat
dalam Kejadian Pasal 32. Pada kisah ini diceritakan bahwa dia takut terhadap
Esau kakaknya yang sebelumnya telah membuat dia lari dari rumah. Ketika itu
Yakub ketakutan karena berpikir Esau akan membunuhnya oleh karna tindakan
penipuan yang dilakukan Yakub kepadanya.
Pada pasal 32 di kitab kejadian ini,
kita dapat mengerti tentang istilah “Kepicikan Yakub” yang akan di alami oleh umat-umat Tuhan pada
penghujung zaman ini. 2 hal yang dialami Yakub dalam cerita ini yaitu tekanan
mental dan tekanan fisik. Yang pertama adalah tekanan mental yaitu ketika Yakub
untuk kedua kalinya berpikir bahwa dia akan dibunuh oleh Esau. Lihatlah cerita
pada awal pasal 32 dikitab kejadian, benar-benar setelah Esau mengetahui Yakub
akan kembali maka Esau mempersiapkan pasukannya dan ingin membunuh Yakub. Saya
percaya tekanan mental dialami oleh Yakub, ketakutan dan kegelisahan meyelimuti
kehidupannya sehingga dia seperti yang dikatakan dalam ayat (7) bagian A Lalu sangat
takutlah Yakub dan merasa sesak hati;
Hal kedua yang dialami oleh Yakub adalah tekanan fisik. Hal ini dialami setelah
Yakub sedang ketakutan dalam ayat 23-32 kejadian 32 diceritakan Yakub mengalami
pergumulan dengan sesosok yang tidak lain adalah Allah sendiri dan dalam cerita
ini Yakub mengalami tekanan fisik bersamaan dengan tekanan mental yang dia
telah alami sebelumnya yaitu sesosok yang bergumul dengan nya itu memukul sendi
pangkal pahanya. Pada ayat (25) disebutkan “Ketika orang itu
melihat, bahwa ia tidak dapat mengalahkannya, ia memukul sendi pangkal paha
Yakub, sehingga sendi pangkal paha itu terpelecok, ketika ia bergulat dengan
orang itu”. Inilah tekanan fisik yang
dialami oleh Yakub yaitu sendi pangkal pahanya keseleo, sesuatu yang
benar-benar menyakitkan apa lagi Yakub dalam keadaan tertekan secara mental
oleh karna dia tahu dia akan dibunuh oleh Esau.
Saudara,
pada penghujung zaman ini, dua hal inilah yang akan dialami oleh umat Tuhan
yaitu tekanan secara mental dan tekatan secara fisik. Kita akan ditekan oleh
mereka yang tidak berpihak kepada kebenaran, kita akan mengalami tantangan
dalam pekerjaan oleh karena kebenaran. Kita juga akan mengalami tekanan bukan
hanya dari luar gereja tapi juga dari dalam gereja karna tak jarang jusru dalam
perjuangan iman tantangaan datang bukan dari luar saja melainkan dari dalam
gereja itu sendiri bahkan akan ada hal yang lebih parah lagi kemudian tekanan
fisik kita alami baik cobaan soal kesehatan sampai kepada penganiayaan dan
sudah pasti kita akan diperhadapkan pada kedua hal ini.
Bilamana
kita adalah umat Tuhan. Apakah kita sudah siap? Apa yang harus dilakuan kalau
begitu ? Yakub walaupun dalam keadaan tertekan secara mental dan fisik Yakub tetap
bergumul dengan sesosok yang memukul sendi pangkal pahanya. Dalam ayat 26 Lalu kata orang itu: "Biarkanlah
aku pergi, karena fajar telah menyingsing." Sahut Yakub: "Aku tidak
akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku." Yang terjadi adalah Yakub terus berpegang kepada Tuhan dan tidak
mau melepaskanNya sampai fajar meyingsing dan Yakubpun menang sehingga namanya
bukan lagi Yakub melainkan Israel yang artinya adalah pemenang (Ayat 28).
Saudara
kita pun bisa menjadi pemenang seperti Yakub dalam pergumulan di dunia ini
ketika kita menghadapi tekanan mental
dan fisik dalam perjalanan pulang kita ke rumah kita yang sesungguhnya yaitu
sorga. Hanya apabila kita terus berjalan bersama-sama Tuhan dan tidak
membiarkan Tuhan pergi dari kita sampai fajar itu menyingsing, sampai
kedatanganNya yang keduakali maka kita akan disebutkan sebagai pemenang, inilah
yang disebutkan “bertahan sampai kesudahan” sebagai penutup marilah kita
membaca dan merenungkan Matius 24:13 yang berbunyi “ Tetapi orang yang bertahan sampai pada
kesudahannya akan selamat”.
Maukah kita bertahan di dalam kebenaran sampai maranatha? Tetaplah setia
saudara maka engkau akan selamat. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih atas komentar anda
nama :................................
email:.................................
No hp:...............................
Tuhan memberkati