MASYARAKAT YANG SAKIT
Sebuah pemberitaan di media cetak mengisahkan pembunuhan siswa
kelas 2 SMP oleh teman sekolahnya. Si pembunuh melakukannya secara
sadar dan terencana. Bahkan ia melakukannya dengan disaksikan dua
teman lain, sampai membuang mayat korban di sungai. Sungguh
menyedihkan melihat kondisi masyarakat yang "sakit" seperti ini.
Sampai-sampai anak-anak yang secara kejiwaan masih labil, telah
sangat terpengaruh oleh kekerasan yang terjadi di lingkungan
sekitarnya.
Ketika Amnon tergoda oleh kemolekan Tamar, adik tirinya, ia tak
sanggup mengendalikan nafsu. Maka, ia dan pembantunya mengatur
siasat untuk menzinai Tamar. Jahatnya lagi, setelah dizinai, Tamar
dicampakkan. Sakit hati Tamar pun kemudian diketahui kakaknya,
Absalom, yang dengan penuh dendam mengatur siasat untuk membunuh
Amnon. Daud, sebagai raja dan juga ayah, tak berdaya menyelesaikan
masalah kekerasan dan kekejian ini. Sebab, Daud ingat kekejiannya
sendiri menzinai Batsyeba dan membunuh Uria, suami Batsyeba,
dengan
cara licik. Daud telah mengakui dosanya di hadapan Allah. Namun,
ia
belum menuntaskan pengakuannya kepada istri dan anak-anaknya.
Akibatnya, anak-anak Daud yang masih labil tumbuh dalam suasana
penuh intrik.
Alkitab dengan jujur mengisahkan kelemahan Daud raja besar yang
mengasihi Allah. Jika sebagai orangtua, Anda pernah berbuat salah,
sekalipun sangat keji, akui dan selesaikan di hadapan Allah.
Setelah
itu, selesaikan juga di hadapan keluarga. Sebab pengakuan yang
tulus
sekalipun mengguncang dan mengecewakan anak-anak, pasti akan
membawa
penyembuhan bagi kedua pihak
AGAR GENERASI MUDA TAK SALAH MELANGKAH DALAM HIDUP INI
TINGGALKAN JEJAK-JEJAK YANG LAYAK DIIKUTI
sources : Roti hidup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih atas komentar anda
nama :................................
email:.................................
No hp:...............................
Tuhan memberkati