PERCAYA RAMALAN BINTANG, Bolehkah?
Sebab bangsa-bangsa yang daerahnya akan kaududuki ini
mendengarkan kepada peramal atau petenung, tetapi engkau ini
tidak diizinkan Tuhan, Allahmu, melakukan yang demikian.
(Ulangan 18:14)
Orang kristiani membaca Horoskop, bolehkah? Barangkali sebagian
menjawab: "Boleh saja, kan tidak memercayainya" atau "Ah, saya
cuma
iseng saja, kok. Tidak ada maksud mendalami, apalagi memercayai."
Sebagian yang lain dengan tegas berkata tidak pada horoskop,
karena
itu artinya praktik ramal yang adalah dosa. Apa kata Alkitab
tentang
hal ini?
Praktik ramal meramal sudah ada sejak zaman bangsa Israel. Tuhan
mengingatkan mereka bahwa praktik-praktik semacam itu akan banyak
dijumpai ketika mereka masuk negeri Kanaan (ayat 9, 14). Umat
Tuhan
haruslah mendengarkan suara Tuhan, dengan cara yang Tuhan tentukan
(ayat 15). Meminta petunjuk pada dewa, arwah, roh peramal, orang
mati, atau hal-hal lain di luar cara Tuhan, berarti pemberontakan
terhadap Tuhan (ayat 11-12; bandingkan Imamat 19:26, 31). "Sebab
setiap orang yang melakukan hal-hal ini adalah kekejian bagi
Tuhan"
(ayat 12).
Masalah horoskop jauh melampaui soal boleh atau tidak boleh
membaca.
Ini masalah hati yang berpaut pada Tuhan sebagai satu-satunya
otoritas dalam hidup. Kita perlu menyelidiki hati: mengapa saya
lebih banyak mencari petunjuk akan masa depan di luar firman
Tuhan?
Tidakkah itu berarti saya meragukan petunjuk-Nya? Waspadalah! Hal
itu tidak sepele di mata Tuhan! Jangan pula merasa sudah benar
jika
kita tak pernah membaca horoskop. Bisa jadi kita tidak membaca
karena tidak ingin dipandang negatif, namun sebenarnya kita juga
mencari petunjuk dalam hal-hal lain. Hati yang berpaut kepada ilah
lain, itulah kekejian bagi Tuhan.
PANCANGKAN TINGGI-TINGGI TIANG KEKUDUSAN
UNTUK MENOLAK SEGALA KEKEJIAN YANG MENDUKAKAN TUHAN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih atas komentar anda
nama :................................
email:.................................
No hp:...............................
Tuhan memberkati