SELAMAT DATANG DI GEREJA MASEHI ADVENT HARI KE 7 SDA HUA AN BANDUNG.jL PADJAJARAN NO 189 LANUD HUSEN SASTRA NEGARA BANDUNG

Kamis, 03 Mei 2012

B A P T I S A N

PELAJARAN 21
B A P T I S A N

Pendahuluan :
Apakah perlu baptisan itu dalam hubungan dengan keselamatan manusia ?  Apakah sebenarnya baptisan itu ?  Siapakah yang harus dibaptiskan ?  Apabila seorang anak kecil mati tanpa baptisan, akan hilangkah ia ?  Demikianlah beberapa dari banyak pertanyaan yang dikemukakan orang tentang baptisan ini.
Salah satu keterangan Alkitab penting tentang baptisan, kita baca dalam ayat berikut :
"Lalu Ia berkata kepada mereka : 'Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.
'Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.'"  Markus 16:15,16.
Ayat di atas ini menegaskan betapa pentingnya baptisan dan bahwa kita harus mengetahui arti baptisan itu menurut kehendak Allah.  Banyak tafsiran manusia terhadap pelajaran tentang baptisan itu menurut pikiran manusia itu sendiri, tetapi hanya Alkitab sajalah yang berhak memberitahukan yang benar.
1. APAKAH ARTI BAPTISAN ITU ?  
"Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kritus, telah dibaptis dalam kematian-Nya ?
"Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
"Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya."  Roma 6:3-5.
Jelaslah disini bahwa apabila seorang menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamatnya, maka ia harus mengalami suatu kehidupan yang baru.  Cara satu-satunya untuk memasuki hidup baru bersama Yesus Kristus adalah dengan jalan kematian dan kelahiran kembali dalam arti rohani.  Tegasnya, kematian dari segala sifat kehidupan yang lama dan kelahiran dalam segala sifat kehidupan yang baru, dan kedua proses itu dinyatakan dengan baptisan.   Atau setelah seorang telah menguburkan di dalam air baptisan segala kehidupan lamanya yang penuh dengan dosa itu, maka ia pun bangkit keluar lagi dalam air baptisan itu sebagai manusia baru, yang selanjutnya ia memulaikan suatu kehidupan yang seluruhnya baru !
Atau dapat pula kita simpulkan bahwa apabila seseorang dibaptiskan maka ia menerima kematian Yesus untuk mengampuni dosanya, karena baptisan itu adalah suatu lambang, bahkan suatu tugu peringatan yang besar tentang kematian Yesus, penguburan-Nya dan kebangkitan-Nya.  Seorang yang dibaptiskan di dalam kuburan air, tidak akan tetap berada di dalam air itu, melainkan ia harus keluar lagi dari dalam air, dan kebangkitannya itu adalah kepada kehidupan baru di dalam Yesus Kristus.  Inilah yang disebut, kehidupan Kristen !
"Karena dengan Dia kamu dikuburkan di dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati."  Kolose 2:12.
Yesus berkata bahwa baptisan ini adalah sangat penting dan bersifat menentukan bagi keselamatan seseorang karena firman-Nya, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam kerajaan Allah."  Yohanes 3:5
.

2. BAGAIMANA BAPTISAN ITU DILAKSANAKAN ?  
Banyak orang mengakui pentingnya baptisan itu, namun banyak yang bertanya, "Bagaimanakah sebenarnya baptisan itu dilaksanakan ?  Secara massal atau pribadi ?  Dengan percik air atau di bawah kibaran bendera, atau masuk ke dalam air ?   Apakah baptisan itu dilaksanakan hanya secara simbolis ataukah sesuatu tindakan yang sebenarnya ?
Sebenarnya dari pengertian baptisan itu, dapatlah kita ketahui bahwa oleh karena baptisan itu melambangkan "kematian" , dan "kelahiran kembali", maka hal "kematian" itu menurut "penguburan".  Dalamhal ini, perkataan "baptis" berarti "dimasukkan ke dalam air dan dikeluarkan kembali".   Bila baptisan itu satu perlambang kematian dan kebangkitan Yesus, maka cara yang paling tepat ialah seperti Yesus telah diletakkan di dalam kubur, maka kita pun harus dimasukkan ke dalam air baptisan !
"Sebagaimana dalam Yohanes 3:3-5 bahwa baptisan itu adalah tanda berakhirnya suatu kehidupan, maka hal ini berarti bahwa bagi orang berdosa berakhirlah cara kehidupannya yang berdosa itu.
Kalau begitu , bagimanakah baptisan itu dilaksanakan ?  Dalam Alkitab telah dinyatakan bahwa tidak banyak cara melaksanakan baptisan itu.  'Satu Tuhan, Satu iman, Satu baptisan."  Efesus 4:5.
Yesus telah menunjukkan cara baptisan itu yang sebenarnya dan Dialah yang menjadi teladan kita dalam segala sesuatu.  Perhatikanlah beristiwa berikut ini !
"Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Sungai Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya.
"Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun kata-Nya."  Matius 3:13,16.
Dengan demikian jelaslah bahwa baptisan yang sebenarnya, yaitu masuk ke dalam air dan kemudian keluar dari dalam air itu.  Hanya dengan baptisan seperti inilah memberikan arti yang sebenarnya dari baptisan itu, yaitu melambangkan "kematian, penguburan, dan kebangkitan" apa pun juga alasannya, maka cara baptisan yang lain dari yang tersebut di atas itu, tidaklah sesuai dengan ajaran Kitab Suci.
Lebih jauh lagi Yesus memerintahkan pengikut-pengikut-Nya melaksanakan baptisan itu dengan syarat sebagai berikut :
"Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus."  Matius 28:19
Ini berarti bahwa seorang yang dibaptis itu, ia mengakui dan percaya akan adanya Allah Yang Mahakuasa, dan menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat pribaginya dan percaya kepada Roh Kudus yang mengubahkan tabiat kehidupannya.  Bahwa tidak ada kuasa lain yang dapat menyerahkan seluruh kehidupannya kepada Bapa, Anak dan Roh Kudus.
Para Rasul Yesus Kristus terus melaksanakan upacara baptisan ini, setelah Yesus kembali ke surga, Filipus dengan petunjuk Roh Kudus telah bertemu dengan seorang sida-sida yang sedang membaca Kitab Suci di atas keretanya.  Maka Filipus pun memberitakan kepadanya tentang Yesus.
"Mereka melanjutkan perjalanan mereka, dan tiba di suatu tempat yang ada air.   Lalu kata sida-sida itu, 'Lihatlah, di sini ada air, apakah halangannya, jika aku dibaptis ?"
"Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta itu, dan keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia."  Kisah Para Rasul 8:36,38.
Dalam buku Sejarah Gereja, dinyatakan bahwa baptisan dengan cara masuk ke dalam air ini adalah lazim dilaksanakan dalam zaman rasul-rasul dan berlangsung sampai beberapa abad kemudian.  Lalu terjadilah perubahan yang dibuat  oleh gereja, sebagaimana dikemukakan pada kutipan berikut :
"Untuk beberapa abad lamanya setelah ditetapkan baptisan Kristen yang pada umumnya baptisan itu dilaksanakan dengan cara masuk de dalam air, tetapi sejak abad ke 12 maka kebiasaan baptisan dengan cara memercik telah dilaksanakan di dalam gereja Katolik (Roma) dengan alasan karena cara-cara ini tidak merepotkan  seperti baptisan dengan cara masuk ke dalam air." - Kardinal James Gibbons, Faith of our Fathers. hlm. 277.
Perlu ditekankan lagi bahwa baptisan yang sebenarnya adalah menurut teladan dan petunjuk Yesus Kristus, karena itu saja satu-satunya cara yang sesuai dengan arti baptisan itu, yaitu lambang mati dengan Kristus dan bangkit kembali.  Dalam percikan atau siraman air, atau cara lain daripada yang telah ditentukan dalam Alkitab, atau menyimpang daripada cara itu tidaklah mempunyai arti baptisan yang sebenarnya.

3. BAGAIMANA DENGAN BAPTISAN ANAK-ANAK  
Pertanyaan ini telah banyak dikemukakan orang, terutama dari pihak orangtua yang langsung merasa bertanggung jawab untuk mendidik anak-anak  mereka agar menjadi manusia beragama.
Memang tiap orangtua harus mempunyai rasa tanggung  jawab seperti itu, namun apabila kita bicarakan tentang baptisan, kita ketemukan ayat Kitab Suci sebagai berikut :
"Dan biarpun Nuh, Daniel dan Ayub berada di tengah-tengahnya, demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan Allah, mereka tidak akan menyelamatkan baik anak laki-laki maupun anak perempuan, melainkan mereka akan menyelamatkan hanya nyawanya sendiri karena kebenaran mereka."  Yehezkiel 14:20.
Pilihan dan keputusan untuk dibaptis bukanlah terletak pada orang tua, melainkan pada anak itu sendiri, walaupun orang tua tetap bertanggung jawab mengajar dan mendidik anak-anak mereka pada segala kebenaran agama dan Kitab Suci.
Tetapi di manapun juga dalam Kitab Suci tidak ada keterangan tentang membaptiskan anak-anak bayi!  Kalaupun itu dilaksanakan juga, maka upacara seperti itu tidak mempunyai arti bagi anak bayi itu sendiri, karena baptisan adalah bagi mereka yang percaya dan dengan pilihan sendiri menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat pribadinya.
"Jawab mereka, 'Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu."  Kisah Para Rasul 16:31.
"Jawab Petrus kepada mereka, 'Bertobatlah dan hendaklah masing-masing kamu memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus."  Kisa Para Rasul 2:38.
Pada suatu ketika ibu-ibu telah membawa anak-anak kecil mereka kepada Yesus dan minta agar Tuhan memberkati.  Murid-murid berusaha menghalanginya, tetapi kata Yesus ; "Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku, sebab orang-orang seperti itulah yang empunya kerajaan surga."
"Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan kemudian Ia berangkat dari situ."   Matius 19:14,15.
Bukanlah suatu yang mustahil bagi Allah apabila anak-anak bayi yang belum mengetahui perbuatan dosa tetapi telah dirampas oleh maut, akan dikembalikan lagi kepada orang tuanya yang beribadat kepada Allah karena perjanjian Allah adalah sebagai berikut :"Tawanan pahlawan pun dapat direbut kembali, dan jarahan orang gagah dapat lolos, sebab Aku sendiri akan melawan orang yang melawan engkau dan Aku sendiri akan menyelamatkan anak-anakmu."  Yesaya 49:25.
"Beginilah firman TUHAN, Cegahlah suaramu dari menangis, dan matamu dari mencucurkan air mata, sebab untuk jerih payahmu ada ganjaran, demikianlah firman TUHAN, mereka akan kembali dari negeri musuh.  Yeremia 31:16.

4. PENTINGNYA BAPTISAN ITU  
Ada orang bertanya, bagaimanakah dengan seorang pencuri di kayu salib, yang tidak pernah dibaptis, tetapi mendapat tempat di dalam kerajaan-Nya ?
Memang di dalam Kitab Suci kita akan dapati pula pengertian adanya, "Baptisan Roh Suci", yaitu yang terjadi secara tidak kelihatan, bagi seseorang yang bertobat dan kemudian pertobatan itu nyata dalam kehidupannya secara terbuka, dan apa yang kita telah pelajari ialah "baptisan air".  Pencuri di kayu salib adalah sebagai satu bukti bahwa hati yang telah diserahkan kepada Roh Suci dengan pertobatan dan pengakuan, lalu menerima janji dan keselamatan itu.  Secara manusia, sudah tidak mungkin baginya pada saat itu untuk diturunkan dari kayu salib dan dibaptis di dalam air sebagai lambang perubahan hatinya.  Tetapi di atas salib ia mengaku dan bertobat dan percaya kepada kuasa Yesus, maka Yesus menerima pengakuannya.
Namun demikian bagi setiap orang yang dapat mengikuti syarat baptisan melaui air, maka ia wajib menyempurnakan pengakuannya dalam baptisan air itu.  Karena Yesus berkata :
"Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku, Anak Manusia juga akan malu akan orang itu, apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan-Nya dan dalam kemuliaan Bapa dan malaikat-malaikat kudus."  Lukas 9:26.
Baptisan itu adalah sangat penting, karena upacara itu merupakan tanda bahwa kita telah diterima menjadi anggota keluarga Allah.
"Jawab Yesus, 'Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah."  Yohanes 3:5.,
Sebenarnya air itu sendiri tidaklah mempunyai kuasa apa-apa untuk meyelamatkan, kecuali sebagai lambang untuk menyucikan dosa, dan suatu lambang tentang darah Yesus yang menyucikan dosa manusia.  Perhatikanlah pula ayat berikut ini,
"Untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman supayadengan demikian Ia menempatkan jemaat dihadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela."  Efesus 5:26,27.
Baptisan adalah satu langkah yang harus diambil dengan berani  oleh tiap orang yang percaya dan menerima Yesus Kristus sebagi juruselamatnya.  Mengambil keputusan untuk dibaptiskan, berarti kita memasuki suatu perubahan dalam kehidupan kita, sebelumnya sebagai seorang asing dalam lingkungan keluarga Allah, menjadi anggota keluarga Allah dan warga kerajaan surga.
"Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah."
Yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru."  Efesus 2:19,20.
Apabila seorang telah mengakui dan bertobat dari dosa-dosanya dan menerima Yesus sebagai Juruselamatnya, berapa lamakah ia harus menunggu untuk dibaptis ?
"Dan sekarang mengapa engkau masih ragu-ragu ? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis, dan dosa-dosamu disucikan  sambil berseru kepada nama Tuhan."  Kisah 22:16.
Setan berusaha menghalangi tiap orang untuk mengambil keputusan dan dibaptiskan, tetapi apabila saudara mau mengikuti Yesus Kristus, dan rindu diselamatkan untuk hidup kekal dan menjadi warga negara kerajaan surga, janganlah berlambatan, melainkan dengan kuasa Yesus Kristus, terimalah keputusan itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih atas komentar anda
nama :................................
email:.................................
No hp:...............................

Tuhan memberkati