SELAMAT DATANG DI GEREJA MASEHI ADVENT HARI KE 7 SDA HUA AN BANDUNG.jL PADJAJARAN NO 189 LANUD HUSEN SASTRA NEGARA BANDUNG

Rabu, 16 Mei 2012

MASYARAKAT YANG SAKIT


MASYARAKAT YANG SAKIT
 
   Sebuah pemberitaan di media cetak mengisahkan pembunuhan siswa
   kelas 2 SMP oleh teman sekolahnya. Si pembunuh melakukannya secara
   sadar dan terencana. Bahkan ia melakukannya dengan disaksikan dua
   teman lain, sampai membuang mayat korban di sungai. Sungguh
   menyedihkan melihat kondisi masyarakat yang "sakit" seperti ini.
   Sampai-sampai anak-anak yang secara kejiwaan masih labil, telah
   sangat terpengaruh oleh kekerasan yang terjadi di lingkungan
   sekitarnya.
 
 
 
   Ketika Amnon tergoda oleh kemolekan Tamar, adik tirinya, ia tak
   sanggup mengendalikan nafsu. Maka, ia dan pembantunya mengatur
   siasat untuk menzinai Tamar. Jahatnya lagi, setelah dizinai, Tamar
   dicampakkan. Sakit hati Tamar pun kemudian diketahui kakaknya,
   Absalom, yang dengan penuh dendam mengatur siasat untuk membunuh
   Amnon. Daud, sebagai raja dan juga ayah, tak berdaya menyelesaikan
   masalah kekerasan dan kekejian ini. Sebab, Daud ingat kekejiannya
   sendiri menzinai Batsyeba dan membunuh Uria, suami Batsyeba, dengan
   cara licik. Daud telah mengakui dosanya di hadapan Allah. Namun, ia
   belum menuntaskan pengakuannya kepada istri dan anak-anaknya.
   Akibatnya, anak-anak Daud yang masih labil tumbuh dalam suasana
   penuh intrik.
 
 
 
   Alkitab dengan jujur mengisahkan kelemahan Daud raja besar yang
   mengasihi Allah. Jika sebagai orangtua, Anda pernah berbuat salah,
   sekalipun sangat keji, akui dan selesaikan di hadapan Allah. Setelah
   itu, selesaikan juga di hadapan keluarga. Sebab pengakuan yang tulus
   sekalipun mengguncang dan mengecewakan anak-anak, pasti akan membawa
   penyembuhan bagi kedua pihak
 
         AGAR GENERASI MUDA TAK SALAH MELANGKAH DALAM HIDUP INI
               TINGGALKAN JEJAK-JEJAK YANG LAYAK DIIKUTI
 
sources : Roti hidup

Selasa, 15 Mei 2012

AMERIKA SERIKAT DALAM NUBUATAN





AMERIKA DALAM ROH NUBUAT ALKITAB (LAMPIRAN)

Lampiran

Lampiran 1

Pada tahun 476 M. Kerajaan Romawi terpecah menjadi sepuluh kerajaan-kerajaan yang lebih kecil.

"Sejarahwan Machiacelli, tanpa sedikitpun mengutip nubuatan ini, menurunkan daftar berikut dari bangsa-bangsa yang menduduki wilayah bagian barat kerajaan pada waktu jatuhnya Romulus Augustus (476 Masehi), kaisar Roma terakhir: Lombards, Franks, Burgundi, Ostrogots, Visigots, Vandals, Heruli, Suevi, Huns dan Saxons; semuanya berjumlah sepuluh bangsa.

"Mereka belum pernah bersatu kembali menjadi satu kerajaan tunggal, sejak terpecahnya Romawai lama; mereka tidak pernah terbentuk jadi satu negara seperti halnya Amerika Serikat. Tidak pernah upaya untuk kembali bersatu dapat berhasil; apabila ada yang m
ncul, mereke kemudian dihancurluluhkan kembali."

"Pembagian tersebut persis seperti keadaannya sekarang. Tepat seperti yang tertera di atas peta benua Eropa saat ini, dan hal ini menentang mereka yang tidak percaya melalui kesaksiannya yang diam namun meyakinkan terhadap penggenapan nubuatan besar ini.
"The Divine Program of the World's History," oleh H. Grattan Gueness, hlm. 318-321 (Seperti dikutip dalam "Bible Readings For the Home," Review and Herald Publ. Assoc., London, MCMXLII, hlm. 216, 217).

Lampiran 1a

"BINATANG" DAN "TANDUK KECIL"
1.                  "Tanduk kecil" mempunyai "mata seperti manusia." Daniel 7:8.
"Binatang itu mempunyai bilangan manusia." Wahyu 13:18
2.                  "Tanduk kecil" itu menganiaya orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi." Daniel 7:25.
"Binatang" itu juga "berperang melawan orang-orang kudus." Wahyu 13:7.
3.                  "Tanduk kecil" berbicara "perkataan yang menentang Yang Mahatinggi." Daniel 7:25.
"Binatang" itu juga "membuka mulutnya untuk menghujat Allah." Wahyu 13:6.
4.                  "Tanduk kecil" itu muncul dari antara kesepuluh tanduk (10 pecahan Romawi). Daniel 7:8.
"Binatang" itu menerima "kekuatan, takhta, dan kekuasaannya yang besar" dari Roma (setelah kesepuluh pembagian wilayah itu terbentuk). Wahyu 13:2.

Lampiran 2

Binatang itu berkuasa 1260 Tahun.
Tujuh ayat yang menyebut tentang masa 1260 tahun semuanya berbicara mengenaii kuasa yang sama yang menganiaya umat Allah. Ayat-ayat tersebut adalah Wahyu 13:5, Wahyu 11:2, Daniel 7:25, Wahyu 12:14, Wahyu 11:3, Wahyu 12:6, Daniel 12:7.

Kunci yang membuka nubuatan-nubuatan tentang waktu adalah prinsip yang tertulis pada Yehezkiel 4:6 dan Bilangan 14:34. Ayat-ayat ini mengungkapkan kepada kita bahwa satu hari dalam nubuatan adalah sama dengan satu tahun. Karena itu semua nubuatan yang menyebutkan waktu harus lebih dulu diuraikan dalam hari-hari. Menggunakan "kunci" Alkitab, maka nubuatan tentang waktu menjadi sempurna dan mudah dimengerti.

Satu bulan dalam bilangan Alkitab adalah terdiri atas 30 hari. Satu tahun terdiri dari 360 hari. Inilah formula dalam memahami semua nubuatan yang menyangkut soal waktu.

Dalam Wahyu 11:2 dan 12:14, waktu yang disebutkan adalah "masa," dan "dua masa," dan "setengah masa." Ini sama dengan 3 masa. Dari Daniel 4 kita pelajari bahwa "satu masa" sama dengan satu tahun biasa. Dalam pasal ini Anda akan dapati bahwa Raja Nebuka
nezar kehilangan akal sehatnya seperti diramalkan Daniel, dan merangkak di padang selama "tujuh masa." Dia merasakan dalam kondisi seperti itu selama 7 tahun biasa. Jadi 3 masa sama dengan 3 tahun 3 tahun mengandung 1260 hari.

Wahyu 11:3 dan 12:6 dengan gamblang menyebut masa selama 1260 hari (bahwa binatang itu akan menganiaya umat Allah).

Menggunakan hari untuk prinsip satu tahun yang terdapat dalam Yehezkiel 4:6 dan Bilangan 14:34, maka kita melihat bahwa kuasa ini akan memerintah selama 1260 tahun lamanya sebelum mendapatkan "luka parah"nya. Kalau kita lihat kuasa binatang itu kita dapati bahwa hal ini persis seperti yang sesungguhnya terjadi. Sampai Allah mengulangi menyebutkan jangka waktu atau masa ini tujuh kali, hal itu menunjukkan pentingnya masalah ini.

Inilah ayat-ayat tersebut secara berurutan:
Wahyu 11:2 dan 13:5 menjelaskan tentang kuasa ini memerintah selama 42 bulan. (42 bulan dengan masing-masing 30 hari berarti seluruhnya 1260 hari).

Daniel 7:25 dan 12:7, serta Wahyu 12:14 menerangkan bahwa binatang itu bertahta 3 "masa" atau tahun. (3 tahun dalam nubuatan juga berisi 1260 hari).

Wahyu 11:3 dan 12:6 menerangkan bahwa kuasa ini memerintah selama 1260 hari nubuatan yang berarti 1260 tahun biasa.

Lampiran 3

Kutipan-kutipan berikut ini berasal dari keterangan-keterangan resmi gereja Katolik mengenai gelar dan kedudukan pemimpin mereka.
"Semua nama yang ditujukan kepada Kristus dalam Kitab Suci, mengenai kekuasaan atas gereja, adalah juga ditujukan kepada Paus." Bellamin, "On the Authority of Councils," jilid 2, Bab 17.

"Karena engkaulah gembala, engkaulah tabib, engkaulah pengatur, engkaulah kepala, akhirnya engkaulah Allah yang lain didunia ini." Labbe dan Cossart's "History of the Councils," jilid XIV, kol. 109.

Untuk gelar "Tuhan Allah, Paus," lihat keterangan pada Extravagantes Paus Yohanes XXII, titel 14, Bab 4, Declaramus.

Dalam suatu Extravagantes edisi Antwerp, kata-kata "Dominum Deum Nostrum Papam" (Tuhan Allah Kita, Paus) terdapat dalam kolom 153. Dalam edisi Paris kata-kata itu terdapat dalam kolom 140.

"Karena itulah Paus dimahkotai dengan mahkota tiga tingkat, sebagai raja surga, bumi, dan tempat penyucian (purgatori)." Prompta Bibliotheca," Feraris, jil. VI, hlm. 26, artikel "papa."

Dalam suatu alinea di mana terdapat Undang-undang Gereja Roma Katolik, Paus Innocent III menyatakan bahwa Paus Roma adalah "raja atas dunia, bukan manusia biasa, tetapi adalah sesungguhnya Allah;" dan dalam suatu keterangan pada bagian itu disebutkan bahwa hal ini disebabkan ia adalah wakil Kristus, yang adalah "Allah dan juga manusia." Lihat Decretales Domini Gregorii Papae IX (Dekrit Paus Tuhan Gregory IX), titel 7, Bab 3; Corpus Juris Canonice (Edisi Leipzig kedua, 1881) kol. 99; (Paris, 1612), tom.2,
ecretales, Kol. 205.
TIDAK DAPAT BERDOSA
Diantara 27 dahil yang dikenal sebagai "Diktat Hilderbrand" (dibawah nama Paus Gregory VII) terdapat hal-hal berikut:
"2. Bahwa Paus Roma sendiri adalah adil secara universal."
"6. Bahwa tidak ada orang ¡K dapat hidup di bawah atap yang sama dengan seorang yang dikucilkan (Excommunicated) oleh Paus.
"9. Bahwa semua pangeran harus mencium kakinya saja.¡¨
"19. Bahwa dia tidak dapat dihakimi oleh siapapun."
"22. Bahwa Gereja Roma tidak pernah keliru, tidak sedikitpun berdasarkan Kitab Suci."
"27. Bahwa dia dapat membebaskan orang-orang dari kesetiaan mereka terhadap pemerintahan yang
tidak benar."

Dalam Komentar Alkitab Clark mengenai ayat Daniel 7:25, dikatakan:
"Mereka telah menganggap diri tidak dapat berdosa, yang sebenarnya keadaan itu hanyalah milik Allah. Mereka mengaku berhak mengampuni dosa, yang seharusnya itu hanyalah wewenang Allah saja."

Lampiran 4

ALKITAB DILARANG

Dalam rapat di Toulouse, pare pemimpin gereja mengatur: "Kami melarang orang awam untuk memilikii Perjanjian Lama dan Baru¡K. Kami melarang mereka dengan sangat untuk memiliki buku-buku di atas dalam bahasa yang populer." "Para penguasa distrik harus de
gan teliti mencari para bidat di rumah-rumah, tempat-tempat persembunyian dan hutan-hutan, dan bahkan dari dalam lubang perlindungan mereka di bawah tanah harus seluruhnya dibersihkan." Konsil Tolosanum, Paus Gregory IX, Anno. Chr. 1229.

Dewan gereja di Tarragona mengatur bahwa: "Tak seorangpun boleh memiliki buku-buku Perjanjian Lama dan Baru dalam bahasa Romawi, dan jika seseorang memiliki buku-buku ia harus dihadapkan kepada uskup setempat dalam tempo delapan hari setelah pelanggaran atas dekrit ini, sehingga mereka bisa dibakar." D. Lortsch, Histories de la Bible en France, 1910, hlm. 14.

Setelah lembaga-lembaga Alkitab terbentuk mereka dikelompokkan sebagai Komunisme dalam suatu dektrit yang aneh. Pada tanggal 3 Desember 1866, Paus Pius IX dalam ensiklikalnya Quanta Cura mengeluarkan peryataan berikut: "lembaga-lembaga Alkitab ¡K pengganggu-pengganggu ini harus dihancurkan dengan segala cara."

Lampiran 5

"PERANG MELAWAN ORANG-ORANG KUDUS"

Dibawah maklumat ini, penganiayaan ini dilanjutkan, dari abad kesebelas dan keduabelas hampir sampai pada saat ini (ditulis dalam tahun 1845), yang tetap berada di halaman depan sejarah. Setelah tanda kesahidan terbuka diberikan dalam peraturan-peraturan Orleans, ini mengikuti ekstirpasi Albigensia di bawah bentuk sebuah kampanye, penahbisan Inkuisisi, kekejaman berusaha memusnahkan bangsa Waldensia, kesahidan bangsa Lollard, kekejaman memerangi kaum Bohemia untuk memusnahkan mereka, pembakaran tubuh Huss dan Jerome, dan sejumlah besar orang-orang yang berserah lainnya¡Kpemusnahan oleh api dan pedang atas gerakan Reformasi di Spanyol dan Italia, oleh pengaianaya terbuka di Polandia, dan pembunuhan massal Bartholomiu¡K di samping pembunuhan-pembunuhan secara perlahan dan rahasia oleh pengadilan rahasia berdasarkan aturan Inkuisisi." T.R. Birks, MA, The First Two Visions of Daniel, (London: 1845), hlm. 258, 259.

"Jumlah korban dari Inkuisisi di Spanyol terdapat dalam "The History of the Inquisition in Spain" oleh Llorente (mantan sekretaris dari lembaga Inquisisi), hlm. 206-208. Penguasa ini mengumumkan bahwa lebih dari 300.000 orang menderita penganiayaan di Spanyol saja, di antaranya 31.912 orang tewas dalam pembakaran. Jutaan orang lagi dipenjarakan karena iman mereka di seluruh Eropa." Tertera dalam Bible Readings For the Home, (Washington: Review and Herald Pub. Assoc. 1942), hlm. 221.

"Jemaat dianiaya. Hanya orang yang masih hijau dalam soal sejarah gereja akan menyangkalinya¡K seratus lima puluh tahun sesuah Konstantin, Kaum Donatis dianiaya dan terkadang dibunuh¡K Kaum Protestan dianiaya di Perancis dan Spanyol dengan dukungan penuh dari penguasa gereja Roma¡K Apabila dia menganggap baik untuk menggunakan kekuatan fisik, ia akan menggunakannya." The Western Watchmen (Roman Katolik), St. Louis.

Lampiran 6

MAKLUMAT MENENTANG ORANG WALDENSIA

"Suatu bagian penting dari maklumat kepausan yang dikeluarkan oleh Paus Innocent VIII di tahun 1487 terhadap orang-orang Waldensia (naskah aslinya ada di perpustakaan Universitas Cambridge) dikeluarkan dalam suatu terjemahan bahasa Inggris, dalam buku Joh
Dowling History of Romanian (edisi 1871) jilid 6, bab 5, sek. 62." (Dikutip dari Cosmic Conflict (Washington: Review & Herald Pub. Assoc. 1982). Hlm. 602.

Lampiran 7

PATUNG

Dewan Nicea kedua tahun 787 M. diadakan untuk mengukuhkan pepenyembahan patung di dalam gereja. Rapat dewsa ini tercatat dalam Ecclesistical Annals oleh Baronius, Jil. 9, hlm. 391-407. (Antwerp, 1612); dan buku Charles J. Hefele, A History of the Council of the Church From the Oroginal Documents, jil. 18, bab 1, bagian 332, 333; bab 2, bag. 345-352 (edisi T and T Clark, 1896), jil. 5, hlm. 260-304 dan 342-372.

J. Mendham dalam The Seventh General Council, the Second of Nicea, bagian Pendahuluan, hlm. Iii-vi, dikatakan -- "Penyembahan patung-patung¡K adalah salah satu dari penyimpangan-penyimpangan Kekristenan yang masuk ke dalam gereja secara diam-diam dan hampir tanpa perhatian dan pengamat. Penyelewengan ini tidak berkembang sendiri sekaligus, seperti halnya praktek-praktek tradisional lainnya, karena dalam hal ini ia tentu akan berhadapan dengan sensor pertentangan.

"Patung-patung mula-mula diperkenalkan ke dalam gereja bukan untuk disembah, tetapi di tempat buku-buku untuk memberi petunjuk kepada mereka yang tidak dapat membaca, atau untuk membangkitkan rasa khidmat bagi pikiran sebagian orang lain¡K tetapi didapati bahwa patung-patung yang dibawa masuk ke dalam gereja lebih menggelapkan gantinya menerangi pikiran orang-orang yang sederhana -- memerosotkan ketimbang meninggikan kekhidmatan orang yang berbakti."

Lampiran 8

PERUBAHAN HUKUM ALLAH

"Meskipun sepuluh hukum terdapat dalam Alkitab Versi Roman Katolik, namun orang yang setia diajar dari katekismus gereja dan bukan dari Alkitab. Seperti terdapat di sini (katekismus), hukum Allah telah diubah sesungguhnya disusun kembali oleh Kepausan.

"Hukum yang kedua, yang melarang pembuatan dan penyembahan patung, dihilangkan dalam katekismus Katolik, dan hukum kesepuluh yang melarang rasa ingin, dibagi menjadi dua." Bible Readings For the Home, (Washington: Review & Heralds Pub. Assoc., 1942), hl
. 221.

Dalam katekismus yang terdapat dalam buku Butler's Catechism, hlm. 28, hukum yang kesepuluh dibagi dua menjadi:
Hukum ke-IX -- "Jangan kamu ingin akan istri tetanggamu."
Hukum ke-X -- "Jangan kamu ingin akan barang-barang milik tetanggamu."
*****The Law of God*****
AS GIVEN BY JEHOVAH
AS CHANGED BY MAN
I
Thou shalt have no other gods before Me.
I
I am the Lord thy God: thou shalt not have strange gods before Me.
II
Thou shalt not make unto thee any graven image, or any likeness of anything that is in heaven above, or that is in the water under the earth: thou shalt not bow down thyself to them, nor serve them: for I the Lord thy God am a jealous God, visiting the iniquity of the fathers upon the children unto the third and fourth generation of them that hate Me: and showing mercy unto thousands of them that love Me, and keep My commandments.

III
Thou shalt not take the name of the Lord thy God in vain; for the Lord will not hold him guiltless that taketh His name in vain.
II
Thou shalt not take the name of the Lord thy God in vain.
IV
Remember the Sabbath day, to keep it holy, Six days shalt thou labor, and do all thy work: but the seventh day is the Sabbath of the Lord thy God: in it thou shalt not do any work, thou, nor thy son, nor thy daughter, thy man servant, nor thy maid servant, nor thy cattle, nor thy stranger that is within thy gates: for in six days the Lord made heaven and earth, the sea, and all that is them is, and rested the seventh day: Therefore the Lord blessed the Sabbath day, and hallowed it.
III
Remember that thou keep holy the Sabbath day.
V
Honor thy father and thy mother: that thy days may be long upon the land which the Lord thy God giveth thee.
IV
Honor thy father and thy mother.
VI
Thou shalt not kill.
V
Thou shalt not kill.
VII
Thou shalt not commit adultery.
VI
Thou shalt not commit adultery.
IX
Thou shalt not bear false witness against thy neighbor.
VIII
Thou shalt not bear false witness against thy neighbor.
X
Thou shalt not covet thy neighbor's house, thou shalt not covet thy neighbor's wife, nor his man servant, nor his maid servant, nor his ox, nor his ass, nor anything that is thy neighbor's.
IX
Thou shalt not covet thy neighbor's wife.

X
Thou shalt not covet thy neighbor's goods.
Ex 20.3-17
(Butler's Catechism, page 28)

Lampiran 9

HUKUM HARI MINGGU YANG PERTAMA

"Pengakuan yang paling awal dari pemeliharaan hari Minggu sebagai suatu peraturan resmi adalah berdasarkan konstitusi Konstantin dalam tahun 321 M., mengatur semua peradilan, warga kita, dan bengkel-bengkel serta toko-toko supaya beristirahat pada hari Minggu venerabili die Solis, dengan suatu pengecualian bagi mereka yang terlibat dalam pekerjaan bertani." Encyclopedia Britannica, edisi kesembilan, artikel mengenai "hari Minggu."

Aturan aslinya dalam bahasa Latin adalah Codes Justiniani, lib. 3, titel 12, lex. 3.

Undang-undang itu diberikan dalam bahasa Latin dan Inggris dalam buku Philip Schaff History of the Christian Church, Jil. 3, periode ketiga, bab 7,k sek. 75, hlm 380, catatan-kaki 1.

Dan didalam buku Albert henry Newman, A Manual of Church History (Philadelphia: The American Baptist Publiscation Society, 1933), edisi baru, Jil, 1, hlm. 305-307.

Dan dalam buku Leroy E. Froom, The Prophetic Faith of Our Fathers (Washington, DC: Review & Herald Pub. Assoc., 1950), Jil. 1, hlm. 376-381.

Lampiran 10

AYAT-AYAT ALKITAB TENTANG "HARI PERTAMA"

Berjuta-juta umat Kristen yang saleh masuk gereja pada hari Minggu, hari pertama dalam minggu. Mereka melakukan itu dengan percaya bahwa di suatu tempat, pada suatu waktu, ada seseorang telah mengubah hari perbaktian itu. Padahal, walaupun mereka tidak menyadari bahwa Allah telah memisahkan hari yang ketujuh, bukan hari pertama dalam - minggu, sebagai hari suci-Nya.

Benar, suatu perubahan telah dilakukan.

Tetapi oleh siapa? Kita telah temukan bahwa Allah menciptakan hari Sabat itu pada minggu pertama sejarah dunia. Dia memisahkannya sebagai tanda setiap minggu antara manusia dengan diri-Nya -- sebagai suatu hari yang diberkati, suatu penyegaran kembali, dari dua pihak yang saling mengasihi (Allah dan manusia.)

Jika Allah berubah pikiran tentang hari kencan istimewa dengan kita, tidakkah Dia akan menuliskannya dengan tegas di dalam Alkitab?

Kita telah melihat bahwa kuasa binatang itu telah mengakui mengadakan perubahan itu, tetapi apa kata Alkitab mengenai hal itu?

Terdapat delapan ayat dalam Perjanjian Baru yang menyebut hari pertama dalam minggu. Perhatikanlah dengan seksama.
Matius 28:1
Markus 16:1, 2
Markus 16:9
Lukas 24:1
Yohanes 20:1
Yohanes 20:19
Kisah Para Rasul 20:7, 8
I Korintus 16:1, 2

Kelima ayat pertama hanya menyatakan tentang perempuan-perempuan yang datang ke kubur pagi-pagi benar pada hari kebangkitan, dan bahwa Yesus telah bangkit dari antara orang mati.

Sekarang lihatlah Yohanes 20:19 dalam Alkitab Anda. Ayat ini memberitahukan kepada kita bahwa Yesus muncul di depan murid-murid-Nya beberapa saat sesudah kebangkitan pada hari itu. Disebutkan alasan mereka berkumpul itu adalah "karena takut kepada orang-orang Yahudi."

Mereka khawatir. Tidak disebutkan kapan orang-orang Yahudi akan menangkap mereka dan menghukum mereka sebagaimana Guru mereka. Mereka sedang bersembunyi.

Mereka telah menyaksikan Guru mereka yang kekasih mati pada hari Jumat. Mereka "pulang, dan menyediakan rempah-rempah dan minyak mur. Dan pada hari Sabat mereka beristirahat menurut hukum Taurat." Lukas 23:56a-b. Dan mereka bersembunyi dengan pintu terkunci "karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi." Yohanes 20:19.

Tidak disebut apa-apa tentang perubahan.
Ayat yang ketujuh adalah Kisah 20:7, 9. Dikatakan "Pada hari pertama dalam minggu itu, ketika kami berkumpul untuk memecah-mecahkan roti, Paulus berbicara dengan saudara-saudara di situ, karena ia bermaksud untuk berangkat pada keesokan harinya. Pembicaraan itu berlangsung sampai tengah malam. Di ruang atas, di mana kami berkumpul, dinyalakan banyak lampu."

Ini adalah pertemuan malam hari -- malam dari hari pertama dalam minggu. Dalam pengertian Alkitab, malam dari satu hari tiba sebelum siang harinya. Kejadian 1:5 -- "dan Allah menyebut terang itu siang, dan gelap itu malam. Dan setelah petang dan pagi
tulah hari yang pertama." Malam datang lebih dulu.

Alkitab mengartikan satu hari adalah dari terbenamnya matahari sampai terbenamnya matahari keesokan harinya. (The Bible reckons a day from sunset to sunset.)

Hari yang ketujuh dimulai dari terbenamnya matahari pada petang hari Jumat, hari pertama dalam minggu dimulai dari terbenamnya matahari pada hari Sabtu.

Paulus berkumpul bersama sahabat-sahabatnya pada malam hari pertama dalam minggu, yakni Sabtu malam. Ini adalah malam perpisahan. Dia berkhotbah sampai tengah malam, tatkala Euthikus yang malang itu terjatuh dari jendela. (Kisah 20:9).

Anda dapat membayangkan betapa leganya mereka ketika diketahui bahwa Allah memelihara hidupnya. Ayat sebelas mengatakan bahwa mereka berbicara sampai subuh lalu Paulus berangkat. Ayat ketigabelas menunjukkan bahwa Paulus menghabiskan pagi hari Minggu dalam perjalanan ke Assos.

Tidak ada keterangan apa-apa yang menyebutkan tentang suatu perubahan hari Sabat.

Alkitab terjemahan New English Bible memuat ayat ini demikian:
"Pada hari Sabtu malam, dalam pertemuan kami untuk memecahkan roti, Paulus, yang akan berangkat keesokan harinya, berbicara kepada kami, dan ia terus berbincang-bincang sampai tengah malam." Kisah 20:7.

Ayat terakhir menyebutkan hari pertama dalam minggu dalam I Korintus 16:1, 2.

Dikatakan, "Tentang pengumpulan uang bagi orang-orang kudus, hendaklah kamu berbuat sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang kuberikan kepada jemaat-jemaat di Galatia. Pada hari pertama dari tiap-tiap minggu hendaklah kamu masing-masing -- sesuai dengan apa yang kamu peroleh -- menyisihkan sesuatu dan menyimpannya di rumah, supaya jangan pengumpulan itu baru diadakan, kalau aku datang." Ayat tiga menyebutkan bahwa dia akan membawa persembahan itu ke Yerusalam.

Seperti yang ia telah lakukan di Galatia, begitulah Paulus juga memohon dari mereka di Korintus untuk mengumpulkannya sebelum ia datang supaya ia tinggal mengambilnya dan membawa kepada orang-orang kudus yang miskin di Yerusalem. Tidak ada sesuatu dalam ayat itu perihal perbaktian gereja, tetapi masing-masing orang "menyisihkan sesuatu dan menyimpannya di rumah." Hari pertama dalam minggu adalah waktu yang terbaik bagi orang-orang untuk menyisihkan uang sebab pad hari-hari berikutnya uang itu mungkin sudah dibelanjakan. Begitu pulalah pada zaman ini! Paulus memohon ini supaya "jangan pengumpulan itu baru diadakan kalau aku datang." I Korintus 16:2.

Pada waktu itu umat Kristen sedang amat menderita di Yerusalem, dan Paulus mengadakan perjalanan keliling ke jemaat-jemaat untuk mengumpulkan uang bagi mereka. (Kita juga seharusnya bijaksana seperti itu sekarang ini).

Tidak ada dalam ayat inipun tentang suatu perubahan hari Sabat Allah menjadi hari Minggu.

Akan halnya perbaktian, apa kebiasaan Paulus?

Ini dia:
"Seperti biasa Paulus masuk ke rumah ibadah itu. Tiga hari Sabat berturut-turut ia membicarakan dengan mereka bagian-bagian dari Kitab Suci." Kisah 17:2.

Yesus, sebagai teladan kita juga biasa ke gereja pada hari Sabtu, hari yang ketujuh. (Lukas 4:16).

Lampiran 11

HUKUM UPACARA DAN DUA LOH BATU

Perbedaan antara Hukum Moral Allah (sepuluh hukum) dengan Hukum Upacara adalah jelas.

Perhatikan dengan teliti perbedaan di antara keduanya. Yang satu dengan persembahan korban binatang telah dipalangkan di kayu salib, yang lainnya masih tetap berlaku selama-lamanya.
10 HUKUM
HUKUM UPACARA
Disebut "hukum utama" tata upacara.
Yakobus 2.8
Disebut hukum yang mengandung.
Efesus 2.15
Diucapkan oleh Allah.
Ulangan 4.12,13
Diucapkan oleh Musa.
Imamat 1.1-3
Ditulis oleh jari Allah sendiri.
Keluaran 31.18
Ditulis oleh Musa dalam sebuah kitab.
Ulangan 31.24-26
Disimpan di dalam tabut.
Keluaran 40,20; Ibrani 9.4
Disimpan dalam sisi tabut perjanjian.
Ulangan 31.24-26 
Berlaku "selama-lamanya."
Mazmur 111.7,8
Telah dipalangkan di atas kayu salib.
Kolose 2.14
Tidak ditiadakan Kristus.
Matius 5.17,18
Ditiadakan oleh Kristus.
Efesus 2.15
Dua hukum yang besar itu adalah "Kasihilah Tuhanmu dengan segenap hatimu dan jiwamu dan akal budimu." Hukum yang kedua adalah "Kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri." Sepuluh hukum Allah tergantung atas dua hal ini. Empat pertama, pada loh batu yang pertama, memberitahukan kepada kita agar mengasihi Allah dengan segenap hati kita. (Tidak mempunyai ilah lain, tidak menyembah patung, tidak menyia-nyiakan nama Allah, dan ingat hari Sabat supaya disucikan). Enem yang terakhir, tetera pada loh batu yang kedua, adalah mengasihi sesama kita seperti diri kita sendiri. (Menghormati orangtua, tidak membunuh, tidak berzina, tidak mencuri, tidak berdusta, tidak ingin).

PERJANJIAN LAMA DAN BARU
Perjanjian lama disahkan dengan darah binatang Keluaran 24:5-8 dan Ibrani 9:19, 20 dan didasarkan atas janji-janji umat bahwa mereka akan memelihara hukum Allah.

Perjanjian baru didasarkan atas janji Allah untuk menuliskan hukum-Nya di dalam hati kita, dan itu disahkan oleh darah Kristus. Ibrani 8:10 dan Yeremia 31:33, 34.

Ibrani 8:10 -- "Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu," demikianlah firman Tuhan. "Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi emreka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku."

Lampiran 12

(WAKTU TIDAK HILANG)

Persisnya bumi ini memerlukan 365 hari, 5 jam, 48 menit dan 47,8 detik untuk mengitari matahari.

Tetapi tidak ada alasan untuk menghitungnya demikian dalam kalender kita sehingga kalender kita terus-menerus harus disesuaikan. Itulah sebabnya kita mempunyai "tahun kabisat." Dalam tahun 1582 mereka menemukan bahwa tahun itu sedikit lebih panjang dari
365 hari, dan para ahli perbintangan menambahi 10 hari untuk menyesuaikan bulan, tetapi siklus pekan tidak terpengaruh. Hari Kamis keempat diikuti oleh hari Jumat ke-15. Kalender diperbaiki tanpa mempengaruhi siklus pekan dalam hal apapun.

Tentu saja meski kita mempunyai tahun-tahun kabisat selama berabad-abad, hari-hari dalam minggu tidak pernah berubah dan tidak semenit pun waktu yang terbuang!

Ada banyak kalender kuno. Kalender modern pertama seperti yang kita miliki sekarang mulai berlaku pada tahun 45 SM oleh Julius Caesar. Nama-nama hari seperti yang ada sekarang juga digunakan sejak itu.

Karena bangsa Babel menyembah planet-planet, banyak orang mulai menyebut hari-hari dalam pekan dengan nama-nama planet. Orang Ibrani dan para penulis Alkitab tidak perah melakukan demikian. Itulah sebabnya mengapa, meskipun nama-nama hari seperti yang ada sekarang -- misalnya Minggu, Senin, dan seterusnya -- sudah ada ketik zaman Kristus, para penulis Alkitab tidak perah merujuk kepada hari-hari dengan nama-nama ini, oleh sebab nama-nama itu berasal dari kekafiran.

Agama tua yang bernama Mithra dari zaman Babel dan Persia yang menyebutkan nama-nama hari dalam pekan sesuai nama-nama planet. Zoroaster mempopulerkan ilah Mithra di Persia sekitar tahun 630 SM.

Oleh sebab Mithra dianggap sebagai ilah yang besar, para serdadu Romawi menjadi penyembah-penyembahnya. Dalam perjalanan mereka membawa gagasan penamaan hari-hari dalam pekan menurut nama-nama planet di antara suku-suku Teutonik, yang sekarang dikenal sebagai wilayah Jerman. Bangsa Teuton ini menggantikan beberapa ilah mereka gantinya planet-planet untuk nama-nama hari. (Ini terjadi sebelum zaman Kristus). Nama-nama ini diberlakukan, dan sampai sekarang kita menggunakannya. Dibawah ini adalah daftar i
ah-ilah Teutonik dan hari-hari dari minggu kita.

Nama ilah-ilah suku bangsa Teutonik adalah:
Sun -- Hari Minggu Sunday
Moon -- Hari Senin Monday
Tiu -- Hari Selasa Tuesday
Woden -- Hari Rabu Wednesday
Thor -- Hari Kamis Thursday
Frigg -- Hari Jumat Friday
Seturn -- Hari Sabtu Saturday

Meskipun kalender tetap disesuaikan untuk menggantikan 365 hari, 5 jam, 48 menit dan 47,8 detikk dalam setahun, namun pekan dengan tujuh hari tidak pernah terpengaruh.

Tulisan para sejarahwan sekitar bahwa sesuatu ketidak teraturan telah terjadi dalam pergantian minggu-minggu dan hari-hari mereka dari masa itu hingga sekarang." D.W. Cross dalam Your Amazing Calender (Taunton: 1972) hlm. 6, 7.

Waktu dapat ditelusuri sampai kepada detik dengan posisi bintang-bintang! Saya menyurat ke Pentagon di Washington, DC., department Astronomy. Dan saya menerima suatu balasan yang memuaskan. Mereka menginformasikan kepada saya bahwa dari posisi atau letak bintang-bintang, setiap detik dalam waktu telah dipelihara sejak sebelum tahun 500 SM.

Dr. J.B. Dimbleby, kronolog utama pada Perhimpunan Astronomi dan Kronologi Inggris, setelah bertahun-tahun melakukan perhitungan yang teliti, mengatakan: "Jika manusia menolak untuk memelihara minggu-minggu, dan garis waktu telah dilupakan, hari dalam pekan dapat dipulihkan dengan jalan mengamati kapan perpindahan perputaran planet-planet, atau kapan terjadi gerhana-gerhana matahari dan bulan. Benda-benda ruang angkasa yang hebat ini menjaga tujuh hari dengan ketetapan ilmiah, menerapkan tujuh hari yang disebutkan pada lembar-lembar yang diilhamkan." All Past Time, hlm. 10.

Menarik untuk mencatat bagaimana Dr. G.E. Hale, ahli perbintangan untuk siapa "Teleskop Palomar" yang besar itu telah dinamai, menyatakan kebenaran yang sama dalam lima kata yang berwibawa: "Tiada waktu yang telah hilang."

SUATU PEMANDANGAN SEKILAS YANG MENGGEMPARKAN "UNDANG-UNDANG HARI MINGGU NASIONAL" (NATIONAL SUNDAY LAW) KEKUATAN-KEKUATAN DUNIA BERSATU DI TENGAH KRISIS YANG HEBAT. DARI MULUT NAGA, BINATANG, NABI PALSU KELUAR TIGA ROH NAJIS YANG MENYERUPAI KATAK Rev 16.13-16.

"PEKABARAN TIGA MALAIKAT" (THREE ANGEL MESSAGE) Wahyu 14.6-13
·         Takutlah Akan ALLAH dan muliakanlah Dia karena telah tiba saat penghakiman-Nya (JUDGMENT), dan sembahlah Dia yang telah menjadikan Langit dan Bumi dan Laut dan Semua Mata Air.
·         Sudah rubuh Babel (BABYLON) yang telah memabukkan segala bangsa dengan doctrine yang menyesaatkan (anggur) dan membawa hawa napsu percabulan (UNIVERSAL CHURCH).
·         Jika seorang menyembah (WORSHIP) binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya (Mark of The Beast) maka ia akan minum dari anggur MURKA ALLAH.

PERCAYA RAMALAN BINTANG, Bolehkah?







 

 
                        PERCAYA RAMALAN BINTANG, Bolehkah?

Sebab bangsa-bangsa yang daerahnya akan kaududuki ini
mendengarkan kepada peramal atau petenung, tetapi engkau ini
tidak diizinkan Tuhan, Allahmu, melakukan yang demikian.
(Ulangan 18:14)
 
   Orang kristiani membaca Horoskop, bolehkah? Barangkali sebagian
   menjawab: "Boleh saja, kan tidak memercayainya" atau "Ah, saya cuma
   iseng saja, kok. Tidak ada maksud mendalami, apalagi memercayai."
   Sebagian yang lain dengan tegas berkata tidak pada horoskop, karena
   itu artinya praktik ramal yang adalah dosa. Apa kata Alkitab tentang
   hal ini?
 
 
 
   Praktik ramal meramal sudah ada sejak zaman bangsa Israel. Tuhan
   mengingatkan mereka bahwa praktik-praktik semacam itu akan banyak
   dijumpai ketika mereka masuk negeri Kanaan (ayat 9, 14). Umat Tuhan
   haruslah mendengarkan suara Tuhan, dengan cara yang Tuhan tentukan
   (ayat 15). Meminta petunjuk pada dewa, arwah, roh peramal, orang
   mati, atau hal-hal lain di luar cara Tuhan, berarti pemberontakan
   terhadap Tuhan (ayat 11-12; bandingkan Imamat 19:26, 31). "Sebab
   setiap orang yang melakukan hal-hal ini adalah kekejian bagi Tuhan"
   (ayat 12).
 
 
 
   Masalah horoskop jauh melampaui soal boleh atau tidak boleh membaca.
   Ini masalah hati yang berpaut pada Tuhan sebagai satu-satunya
   otoritas dalam hidup. Kita perlu menyelidiki hati: mengapa saya
   lebih banyak mencari petunjuk akan masa depan di luar firman Tuhan?
   Tidakkah itu berarti saya meragukan petunjuk-Nya? Waspadalah! Hal
   itu tidak sepele di mata Tuhan! Jangan pula merasa sudah benar jika
   kita tak pernah membaca horoskop. Bisa jadi kita tidak membaca
   karena tidak ingin dipandang negatif, namun sebenarnya kita juga
   mencari petunjuk dalam hal-hal lain. Hati yang berpaut kepada ilah
   lain, itulah kekejian bagi Tuhan.
 
                PANCANGKAN TINGGI-TINGGI TIANG KEKUDUSAN
          UNTUK MENOLAK SEGALA KEKEJIAN YANG MENDUKAKAN TUHAN.

Jumat, 11 Mei 2012

bertahan sampai kesudahan


                                                                                                                       0leh : Pdtm. Fabio Rumagit
Gembala Jemaat Jemaat Putra Agung dan Sutorejo Surabaya
 
M
Pernahkah anda diancam bahwa dalam waktu yang singkat anda akan dibunuh dan orang yang mengancam itu memiliki kekutan yang besar dan memang anda sedang memiliki masalah dengannya? Bagaimana perasaan anda ketika mendapat ancaman tersebut? Pasti mental anda akan terganggu bahkan mungkin anda tidak bisa tidur, gelisah  setiap saat. Hal inilah yang dialami oleh Yakub Ketika dia ingin kembali ke tanah kelahirannya dalam kisah yang terdapat dalam Kejadian Pasal 32. Pada kisah ini diceritakan bahwa dia takut terhadap Esau kakaknya yang sebelumnya telah membuat dia lari dari rumah. Ketika itu Yakub ketakutan karena berpikir Esau akan membunuhnya oleh karna tindakan penipuan yang dilakukan Yakub kepadanya.
Pada pasal 32 di kitab kejadian ini, kita dapat mengerti tentang istilah “Kepicikan Yakub” yang  akan di alami oleh umat-umat Tuhan pada penghujung zaman ini. 2 hal yang dialami Yakub dalam cerita ini yaitu tekanan mental dan tekanan fisik. Yang pertama adalah tekanan mental yaitu ketika Yakub untuk kedua kalinya berpikir bahwa dia akan dibunuh oleh Esau. Lihatlah cerita pada awal pasal 32 dikitab kejadian, benar-benar setelah Esau mengetahui Yakub akan kembali maka Esau mempersiapkan pasukannya dan ingin membunuh Yakub. Saya percaya tekanan mental dialami oleh Yakub, ketakutan dan kegelisahan meyelimuti kehidupannya sehingga dia seperti yang dikatakan dalam ayat (7)  bagian A Lalu sangat takutlah Yakub dan merasa sesak hati; Hal kedua yang dialami oleh Yakub adalah tekanan fisik. Hal ini dialami setelah Yakub sedang ketakutan dalam ayat 23-32 kejadian 32 diceritakan Yakub mengalami pergumulan dengan sesosok yang tidak lain adalah Allah sendiri dan dalam cerita ini Yakub mengalami tekanan fisik bersamaan dengan tekanan mental yang dia telah alami sebelumnya yaitu sesosok yang bergumul dengan nya itu memukul sendi pangkal pahanya. Pada ayat (25) disebutkan “Ketika orang itu melihat, bahwa ia tidak dapat mengalahkannya, ia memukul sendi pangkal paha Yakub, sehingga sendi pangkal paha itu terpelecok, ketika ia bergulat dengan orang itu”. Inilah tekanan fisik yang dialami oleh Yakub yaitu sendi pangkal pahanya keseleo, sesuatu yang benar-benar menyakitkan apa lagi Yakub dalam keadaan tertekan secara mental oleh karna dia tahu dia akan dibunuh oleh Esau.

Saudara, pada penghujung zaman ini, dua hal inilah yang akan dialami oleh umat Tuhan yaitu tekanan secara mental dan tekatan secara fisik. Kita akan ditekan oleh mereka yang tidak berpihak kepada kebenaran, kita akan mengalami tantangan dalam pekerjaan oleh karena kebenaran. Kita juga akan mengalami tekanan bukan hanya dari luar gereja tapi juga dari dalam gereja karna tak jarang jusru dalam perjuangan iman tantangaan datang bukan dari luar saja melainkan dari dalam gereja itu sendiri bahkan akan ada hal yang lebih parah lagi kemudian tekanan fisik kita alami baik cobaan soal kesehatan sampai kepada penganiayaan dan sudah pasti kita akan diperhadapkan pada kedua hal ini.

Bilamana kita adalah umat Tuhan. Apakah kita sudah siap? Apa yang harus dilakuan kalau begitu ? Yakub walaupun dalam keadaan tertekan secara mental dan fisik Yakub tetap bergumul dengan sesosok yang memukul sendi pangkal pahanya. Dalam ayat 26 Lalu kata orang itu: "Biarkanlah aku pergi, karena fajar telah menyingsing." Sahut Yakub: "Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku." Yang terjadi adalah Yakub terus berpegang kepada Tuhan dan tidak mau melepaskanNya sampai fajar meyingsing dan Yakubpun menang sehingga namanya bukan lagi Yakub melainkan Israel yang artinya adalah pemenang (Ayat 28).

Saudara kita pun bisa menjadi pemenang seperti Yakub dalam pergumulan di dunia ini ketika kita menghadapi tekanan  mental dan fisik dalam perjalanan pulang kita ke rumah kita yang sesungguhnya yaitu sorga. Hanya apabila kita terus berjalan bersama-sama Tuhan dan tidak membiarkan Tuhan pergi dari kita sampai fajar itu menyingsing, sampai kedatanganNya yang keduakali maka kita akan disebutkan sebagai pemenang, inilah yang disebutkan “bertahan sampai kesudahan” sebagai penutup marilah kita membaca dan merenungkan Matius 24:13 yang berbunyi “ Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat”. Maukah kita bertahan di dalam kebenaran sampai maranatha? Tetaplah setia saudara maka engkau akan selamat. Amin.

Minggu, 06 Mei 2012

saya ingin

Apakah anda ingin :

Didoakan 
Belajar alkitab atau konsultasi Rohani
Dibaptis
Pemberkatan pernikahan
Penyerahan Anak
Memberi donasi dan persembahan+perpuluhan,bantuan kepada bereja
Pemberkatan Rumah, Usaha dll
menyumbangkan Pakaian bekas atau barang yang sudah tidak terpakai
Membtuhkan bantuan lain...

Kami persilahkan anda  menghuungi kami melalui:
email : kijengkol@yahoo.com
sms 0852 9433 2315
sekretaris jemaat  0852 2032  2125 (peter candra)

Kiranya Berkat berkat Tuhan akan menjadi bahagian anda juga



Jumat, 04 Mei 2012

APAKAH MENURUTMU TUHAN ITU ADIL

APAKAH TUHAN ITU ADIL?
Seorang anak lelaki yang tinggal di tengah kota terbunuh oleh peluru nyasar dari kelompok geng ketika dia sedang mengerjakan pe-er di meja belajarnya di rumah.
Seorang ibu muda yang tinggal di daerah luar kota menemukan bahwa anaknya terserang penyakit AIDS dari transfusi darah yang tercemar. Tragedi demi tragedi berlangsung terus di dunia ini. Dan kita rindu untuk mendapatkan jawaban dari semua ini. Di manakah Tuhan di dalam dunia yang penuh dengan penderitaan dan kematian yang sia-sia? Penulis buku Mazmur meyakinkan kita bahwa bumi penuh dengan kasih setia Tuhan (Mazmur 33:5).
Tetapi apakah ini benar, Mengapa Tuhan tidak mengakhiri semua penderitaan dan tragedi di dunia ini? Pasal 20 dari buku Wahyu menunjukkan kepada kita bagaimana dan kapankah Tuhan akan mengakhiri dosa dan penderitaan.
1. MASA SERIBU TAHUN DINYATAKAN
Wahyu pasal 20 menyatakan masa 1000 tahun setelah kedatangan Kristus yang kedua kali. Kejadian-kejadian yang menyertai masa 1000 tahun ini adalah pertentangan terakhir antara Kristus dan Setan yang telah berlangsung sejak dosa memasuki alam semesta ini.
Drama ini bermula di surga ketika Lucifer menjadi iri hati terhadap Kristus dan memulai perang terhadap malaikat-malaikat yang tidak jatuh berdosa. Setan bersama malaikat-malaikat yang memihak dia dicampakkan dari surga menuju ke dunia kita ini. Drama ini berlanjut di dunia ini di dalam taman Eden, dan kemudian berlangsung selama berabad-abad sampai puncak pertamanya ketika Setan mempengaruhi manusia untuk menyalibkan Kristus. (Cerita yang menyedihkan ini bisa di pelajari ulang dalam Panduan 3). Drama ini akan mencapai puncak akhirnya pada akhir dari masa 1000 tahun ketika dunia kita yang berdosa ini dibersihkan dan akan kembali ke dalam kekuasaan Kristus. Wahyu pasal 20 menunjukkan kepada kita bahwa masa 1000 tahun ini dipisahkan oleh dua kebangkitan.
Siapakah yang akan dibangkitkan oleh Tuhan dari kematian pada kebangkitan pertama yang terjadi di awal masa 1000 tahun?

"Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya." - Wahyu 20:6. (Kecuali jikalau disebutkan secara khusus, semua ayat Alkitab di dalam Panduan DISCOVER ini diambil dari Alkitab berbahasa Indonesia Terjemahan Baru terbitan Lembaga Alkitab Indonesia).

Orang-orang "yang berbahagia dan kudus" adalah mereka yang menerima Yesus sebagai Juruselamat mereka dan bangkit pada "kebangkitan pertama." Kalau orang-orang benar akan "memerintah" bersama dengan Kristus selama masa 1000 tahun, mereka harus dibangkitkan pada awal dari masa 1000 tahun.

Siapakah yang dibangkitkan pada kebangkitan kedua pada akhir dari masa 1000 tahun? "Tetapi orang-orang mati yang lain tidak bangkit sebelum berakhir masa 1000 tahun itu" (Wahyu 20:5).
"Orang-orang mati yang lain" tidak lain adalah orang-orang jahat yang mati, karena orang-orang benar "yang berbahagia dan kudus" akan dibangkitkan pada awal dari masa 1000 tahun.
Jadi masa 1000 tahun ditandai dengan dua kebangkitan: kebangkitan orang-orang benar pada awalnya dan kebangkitan orang-orang jahat pada masa akhirnya.
2. DIBANGKITKAN PADA KEDATANGAN KRISTUS
Kebangkitan pertama, yang adalah kebangkitan orang-orang benar, akan terjadi pada kedatangan Kristus yang kedua kali.
"Sebab pada waktu tanda diberi yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari surga dan MEREKA YANG MATI DALAM KRISTUS AKAN LEBIH DAHULU BANGKIT, sesudah itu, KITA YANG HIDUP, yang masih tinggal, AKAN DIANGKAT BERSAMA-SAMA DENGAN MEREKA dalam AWAN MENYONGSONG TUHAN DI ANGKASA." Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan." - 1 Tesalonika 4:16, 17.
Ketika Yesus datang kembali ke dunia ini, dia akan membangkitkan semua yang mati di dalam Kristus dan membawa mereka bersama-sama dengan orang-orang benar yang hidup ke surga. Karena orang-orang jahat masih penuh dengan dosa, mereka tidak bisa berada di hadapan Tuhan dan mereka dibinasakan pada saat kedatangan Kristus (Lukas 17:26-30). (Anda bisa membaca kembali Panduan 8 mengenai peristiwa-peristiwa di sekitar kedatangan Yesus).
3. SETAN DIRANTAI DI DUNIA SELAMA 1000 TAHUN
Ketika masa 1000 tahun dimulai, semua orang-orang benar telah diangkat ke surga dan semua orang-orang jahat telah mati. Apakah yang terjadi terhadap dunia ini selama masa 1000 tahun?

"Lalu aku melihat seorang malaikat turun dari surga memegang anak kunci jurang maut dan suatu rantai besar di tangannya; ia menangkap naga, si ular tua itu, yaitu Iblis dan Setan. Dan ia mengikatnya seribu tahun lamanya, lalu melemparkannya ke dalam jurang maut, dan menutup jurang maut itu dan memeteraikannya di atasnya, supaya ia jangan lagi menyesatkan bangsa-bangsa, sebelum berakhir masa 1000 tahun itu." - Wahyu 20:1-3.

Pada saat kedatangan Yesus, setan dirantai dan tetap demikian selama masa 1000 tahun. Di manakah Setan dipenjara? Di dalam jurang maut ('Abyss'), kata Yunani 'Abyss' ini berarti sangat dalam atau "tidak ada dasarnya". Dalam buku Kejadian 1:2, kata 'Abyss' ini digunakan untuk menggambarkan keadaan dunia yang kacau balau sebelum hari-hari penciptaan dimulai. Jadi dunia ini adalah jurang maut tempat Tuhan akan memenjara Setan.

Alkitab menggambarkan Setan yang diikat dengan rantai besar. Apakah ini adalah rantai dalam artian harafiah? Tidak, ini hanyalah perlambang yaitu rantai keadaan saat itu. Setan masih tetap ingin untuk melanjutkan untuk menipu manusia selama masa 1000 tahun. Tetapi dia tidak dapat menemukan orang-orang benar untuk dicobai karena mereka semua berada di surga. Dan Setan juga tidak bisa menemukan orang-orang jahat untuk dipimpin karena mereka semua mati, tidur di dalam debu tanah. Tanpa bisa menipu atau mencobai siapapun, Setan berkeliling di dalam dunia kosong yang memaksa dia untuk memikirkan semua sakit hati dan tragedi yang telah ditimbulkannya.
4. ORANG-ORANG BENAR AKAN MENGHAKIMI ORANG-ORANG JAHAT
Masa 1000 tahun adalah juga masa penghakiman. Tetapi ingatlah bahwa penghakiman itu terdiri dari 4 tahap utama:
(1) Penghakiman orang-orang benar sebelum kedatangan Kristus yang kedua kali.
(2) Upah untuk orang-orang benar pada kedatangan Kristus yang kedua kali.
(3) Penghakiman orang-orang jahat selama masa 1000 tahun
(4) Upah untuk Setan dan orang-orang jahat diakhir masa 1000 tahun.

(Saudara dapat membaca kembali Panduan 13 tentang tahap 1 dan 2 dari penghakiman, penghakiman dan upah bagi orang-orang benar). Sekarang kita akan melihat tahap 3 dan 4, yaitu penghakiman dan upah untuk orang-orang jahat. Kita telah melihat bahwa orang-orang benar yang telah dibangkitkan dan orang-orang benar yang masih hidup akan bersama-sama diangkat ke surga pada kedatangan Kristus yang kedua kali. Mereka akan berada di surga selama 1000 tahun. Apakah yang akan mereka lakukan?
"Atau tidak tahukah kamu, bahwa ORANG-ORANG KUDUS akan MENGHAKIMI DUNIA?... Tidak tahukah kamu, bahwa kita akan MENGHAKIMI MALAIKAT-MALAIKAT?" - 1 Korintus 6:2-3.
"LALU AKU MELIHAT TAKHTA-TAKHTA DAN ORANG-ORANG YANG DUDUK DI ATASNYA; KEPADA MEREKA DISERAHKAN KUASA UNTUK MENGHAKIMI... DAN MEREKA HIDUP KEMBALI DAN MEMERINTAH SEBAGAI RAJA BERSAMA-SAMA DENGAN KRISTUS UNTUK MASA SERIBU TAHUN." - Wahyu 20:4.

Selama 1000 tahun, orang-orang benar akan memeriksa kasus-kasus orang-orang jahat dan malaikat-malaikat yang jatuh, termasuk pimpinan mereka, yaitu Setan. Betapa sesuainya orang-orang yang mati sahid, orang-orang yang menang, dan orang-orang yang telah mengalami peperangan dalam mempertahankan injil kebenaran akan memeriksa dan mengerti penghakiman Tuhan terhadap mereka yang jahat.

Tuhan telah dengan kemurahanNya memberikan kesempatan kepada umat yang telah ditebus untuk memeriksa bagaimana Tuhan bertindak terhadap mereka yang jahat. Kita mungkin akan mempunyai banyak pertanyaan seperti: "Kenapa Bibi saya tidak ada disini? Dia kelihatannya seperti seorang yang baik sekali." Ketika kita memeriksa catatan-catatan dan menghakimi orang-orang mati berdasarkan apa yang mereka telah lakukan sebagaimana tercatat di buku-buku itu (ayat 12), kita sendiri akan melihat bahwa dalam semua tindakanNya terhadap umat manusia, Tuhan adalah adil terhadap semua orang. Kita akan melihat bagaimana Roh Suci telah menawarkan kepada semua orang kesempatan demi kesempatan untuk menyerahkan diri kepada Tuhan dan keadilan dari masing-masing hukuman akan terlihat secara nyata.
5. RANTAI SETAN DIBUKA PADA AKHIR MASA 1000 TAHUN
Pada penutupan 1000 tahun, Alkitab menyatakan:

"Aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari surga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya." - Wahyu 21:2.
Kota yang indah ini telah menjadi rumah kita selama 1000 tahun. Sekarang kota kudus itu dengan Kristus dan semua orang yang telah ditebusNya turun dari surga ke dunia kita. Apa yang dilakukan setan di akhir masa 1000 tahun?
"Ketika 1000 tahun itu berakhir, Setan akan dibebaskan dari penjaranya dan akan pergi keluar menipu bangsa-bangsa di empat penjuru dunia... untuk mengumpulkan mereka buat pertarungan. Didalam jumlahnya mereka seperti pasir di pantai. Mereka berbaris sepanjang bumi yang luas ini dan mengepung perkemahan umat Allah, kota yang mereka cintai." - Wahyu 20:7-9.
Orang jahat dibangkitkan pada kebangkitan yang kedua pada akhir dari masa 1000 tahun (ayat 5). Ketika orang benar turun ke dunia di kota suci dan orang jahat di bangkitkan, Setan akan dibebaskan untuk waktu yang singkat (ayat 3). Ia kembali menguasai orang jahat untuk dipimpin dan orang benar sebagai mangsanya. Tanpa membuang sedikit waktupun, ia segera memulai mengatur orang-orang jahat menjadi pasukan tentara yang besar. Setan memerintahkan untuk maju menyerang kota itu. Sementara orang jahat mengambil posisinya di sekeliling Yerusalem Baru (ayat 9), mereka sempat menangkap sekilas tentang ketakutan untuk menjadi hilang, hilang untuk selamanya.
6. SAAT PENGHAKIMAN TERAKHIR
Di sinilah, untuk pertama kalinya, semua suku bangsa bertemu bersama muka dengan muka. Yesus memimpin anak-anak Tuhan yang ditebus yang berada di dalam kota. Setan mengepalai kelompok besar orang jahat yang berada diluar dinding. Pada saat yang genting ini, Allah melaksanakan penghakiman yang terakhir dan orang jahat menerima hari mereka di pengadilan.

"Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk diatasnya.... Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil berdiri di depan takhta itu... dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis didalam kitab-kitab itu." - Wahyu 20:11, 12.

Sementara orang jahat berdiri di depan tahta pengadilan, seluruh hidup mereka terbuka di depan mereka. Dari catatan yang ada di surga, Yesus hakim yang adil, secara resmi membuka seluruh cerita bagaimana Ia menangani orang berdosa, baik pria, wanita dan malaikat-malaikat.

Seluruh alam semesta menyaksikannya dengan perhatian yang sungguh-sungguh. Berdiri didepan tahta Allah, Yesus memberi setiap orang pengertian yang mendalam tentang karya penebusanNya. Dia menyatakan bahwa Dia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang. Ia memasuki dunia kita dengan tubuh manusia, hidup tanpa dosa di tengah pergumulan dan pencobaan, membuat suatu penebusan yang pasti di atas kayu salib dan melayani disurga sebagai Imam. Akhirnya, ketika Kristus dengan penuh penderitaan melangkah maju dan menanggung hukuman bagi dia yang bersikeras dalam menolak karuniaNya, setiap mahluk di alam semesta akan mengakui keadilan dan perlunya penghakiman terakhir ini.

"Kita akan berdiri didepan kursi pengadilan Allah. Tertulis: Demi Aku hidup, demikianlah firman Tuhan semua orang akan bertekuk lutut di hadapanKu dan semua orang akan memuliakan Allah." - Roma 14:10-11.

Yesus Kristus... menurut sampai mati terlebih mati di atas kayu salib.... Supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada diatas bumi dan yang ada di bawah bumi...dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah Bapa (Filipi 2:5-11).

Sejak dosa mulai, Setan telah memfitnah tabiat Allah, menuduh Dia tidak berlaku adil. Tetapi sekarang semua pertanyaan terjawab, semua keragu-raguan terpecahkan. Sekarang semua mahluk di alam semesta mengakui bahwa Yesus, anak domba Allah layak mendapatkan cinta dan bakti kita. Seluruh rencana dan tujuan Tuhan Allah telah dipenuhi dan tabiat Tuhan Allah terbukti sebagai tak bercela.
Bukan hanya yang selamat, tetapi juga malaikat-malaikat jahat dan Setan sendiri akan mengakui bahwa jalan-jalan Setan adalah salah dan jalan-jalan Tuhan Allah adalah adil dan benar. Semua melihat kejahatan dan mementingkan diri telah memimpin hanya kepada ketidak bahagiaan dan kegelisahan yang tidak patut dilanjutkan.
7. DOSA MENCAPAI AKHIRNYA
Sekalipun Setan dan sekelompok orang jahat yang sangat banyak mengakui bahwa jalan Allah adalah benar, hati mereka tidak berubah, tabiat mereka tetap jahat. Dan setelah penghukuman di umumkan orang jahat:

"maka naiklah mereka ke seluruh dataran bumi, lalu mengepung perkemahan tentara orang kudus dan kota yang dikasihi itu. Tetapi dari langit turunlah api yang menghanguskan mereka, dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang... Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api, itulah kematian yang kedua. Dan setiap orang yangtidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu,ia dilemparkan ke dalam lautan api." - Wahyu 20:9-15.

Di pengadilan yang terakhir api dari Tuhan Allah yang kekal akan membinasakan dosa dan siapapun yang dengan keras kepala berpegang padanya. Setan dan semua orang yang hilang binasa di dalam "kematian yang kedua" ini, kematian abadi yang tidak akan pernah ada kebangkitan. Pemberontakannya telah membuat orang jahat tidak akan cocok untuk kebahagiaan yang sesungguhnya, dan mereka dibinasakan bersama dengan Setan dan malaikat-malaikatnya. Api surga membersihkan seluruh bumi ini dari kerusakan oleh dosa; Akhirnya Tuhan Allah mempunyai dunia alam semesta yang bersih tidak akan pernah lagi dinodai oleh kejahatan. Puncak pertentangan antara baik dan jahat, antara Kristus dan Setan pada akhirnya berlalu dan Kristus menang. Tirai dari drama dosa telah jatuh dan muncullah kemuliaan dunia baru yang tak terbatas.

8. DUNIA DIBERSIHKAN DAN DIJADIKAN BARU
Dari abu dan sisa-sisa pembakaran, Allah akan menciptakan dunia baru.
"Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu dan lautpun tidak ada lagi... Dan aku melihat kota yang kudus Yerusalem yang baru, turun dari surga, dari Allah... Sekarang kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umatNya dan Ia akan menjadi Allah mereka.... Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau duka cita, sebab segala sesuatu yang lama telah berlalu... Aku akan membuat segalanya baru." - Wahyu 21:1-5.
Setelah dipulihkan kepada keindahanya yang semula. Bumi ini menjadi rumah bagi orang tebusan untuk selamanya. Bebas dari rasa mementingkan diri, sakit dan penderitaan, kita akan sibuk menjelajahi seluruh alam semesta, mengembangkan hubungan yang indah, dan kekekalan dan bisa duduk di bawah kaki Yesus untuk mendengar, belajar dan menyintai. (Untuk gambaran yang sepenuhnya tentang dunia yang baru baca kembali Panduan 9).
Dimanakah anda ingin berada pada hari itu? Apakah anda telah memutuskan untuk berada bersama Kristus didalam kota dan selamat selamanya? Atau akankah anda berada di luar kota itu tanpa Kristus dan hilang selamanya?
Kalau anda telah menempatkan hidupmu di tangan Yesus anda tidak akan pernah mengalami ketakutan yang tak terkatakan dari orang-orang yang berada diluar kota itu dan menyadari bahwa mereka hilang selamanya. Tidak perduli bagaimanapun kehidupan anda yang lalu, kalau anda meletakkan hidup anda didalam tangan Yesus sekarang, anda dapat berada didalam kota itu bersama Kristus dan orang tebusan. Kalau anda belum melakukannya, berilah hatimu kepada Yesus sekarang, dan Dia akan meliputi anda dengan cinta dan pengampunanNya. Inilah kesempatan anda. Inilah hari keselamatan anda.

Hak Cipta © 2002 oleh The Voice of Prophecy

DAPATKAH KAUM MAYORITAS ITU SALAH?

DAPATKAH KAUM MAYORITAS ITU SALAH?
Pada Panduan ke-16 kita menemukan bahwa beristirahat pada hari Sabat adalah sebuah penangkal yang penting dalam kehidupan yang penuh tekanan di jaman sekarang ini. Karena Tuhan Allah mengerti akan setiap kebutuhan kita , Dia menciptakan setiap hari ke-tujuh untuk istirahat tubuh dan penyegaran jiwa kita. Sesudah menciptakan dunia ini dalam enam hari, Tuhan Allah beristirahat pada hari yang ke tujuh, memberkatiNya dan menyucikanNya (Kejadian 2:1-3).
Ketika Allah memberikan Sepuluh Perintah kepada umatNya, yaitu bangsa Israel, Tuhan Allah menempatkan Sepuluh Perintah untuk memelihara hari ke-tujuh ditengah-tengah hukumNya ( Keluaran 20:8-11). Menurut perintah ini, hari Sabat adalah peringatan akan kuasa penciptaan Tuhan, suatu hari untuk berhenti sejenak dan merenungkan keindahan dan keajaiban dari hasil ciptaanNya, suatu hari untuk bersantai dan mendekatkan diri kepada Pencipta kita, suatu hari untuk mencari tahu lebih dalam hubungan kita dengan Dia.
Pada waktu Yesus hidup sebagai seorang manusia di bumi, Dia juga memelihara hari Sabat (Lukas 4:16) dan menganjurkan hari itu sebagai suatu hari yang menguntungkan orang Kristen (Markus 2:27, 28). Beberapa ayat di dalam kitab Kisah Para Rasul menjelaskan bahwa pengikut-pengikut Kristus berbakti pada hari Sabat setelah kebangkitanNya (Kisah 13:14, 16:13, 17:2, 18:1-4, 11).
1. SEBUAH PERTANYAAN YANG PENUH TEKA-TEKI
Ini membawa kita kepada perihal yang membingungkan banyak orang. Dunia orang Kristen sudah sekian lamanya memelilhara dua hari yang berbeda. Di satu pihak, banyak orang Kristen secara tulus memelihara hari Minggu, hari pertama dalam satu minggu, yang mereka yakini sebagai hari peringatan akan kebangkitan Kristus. Di pihak lain, ada sebuah kelompok besar orang-orang kristen, yang sama tulusnya, percaya bahwa Alkitab hanya mengakui hari ke-ujuh sebagai hari Sabat dan tidak diketemukan adanya pengakuan akan kesucian Minggu.
Apakah ada perbedaannya tentang hari yang mana yang kita sucikan sebagai hari Sabat? Sebagai orang yang sungguh-sunngguh tulus dan percaya yang ingin mengetahui akan kebenaran, kita mesti bertanya kepada diri kita sendiri: Apa yang penting bagi Yesus? Apa yang diinginkan Yesus agar kita lakukan?
Untuk dapat memutuskan tentang perihal ini, beberapa faktor penting perlu dijelaskan: Siapa yang mengubah hari Sabat dari hari Sabtu, hari ke-tujuh dalam satu minggu ke hari Minggu, hari pertama dalam satu minggu? Apakah Alkitab mengakui perubahan itu? Jika demikian, apakah Tuhan Allah, Kristus ataukah para murid Yesus yang membuat perubahan tersebut? Marilah kita melihat semua kemungkinan yang ada.
2. APAKAH TUHAN ALLAH YANG MENGUBAH HARI ITU?
Apakah ada pernyataan sebelumnya dari Allah tentang perubahan hari Sabat dari hari ke-tujuh ke hari pertama dalam satu minggu? Kebanyakan orang Kristen menerima Sepuluh Perintah sebagai penuntun hidup yang sah yang harus dipatuhi. Perintah-perintah itu adalah satu-satunya pesan Allah yang pernah dituliskan secara pribadi untuk umat manusia. Perintah tersebut sedemikian penting, sehingga Ia menuliskannya di atas batu dengan jari-jariNya senditi (Keluaran 31:18). Dalam Perintah ke-empat, Tuhan Allah memberi petunjuk kepada kita:

"Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: enam hari lamanya Engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, TETAPI HARI KETUJUH ADALAH HARI SABAT TUHAN, ALLAHMU; maka jangan melakukan suatu pekerjaan,... Sebab enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi , laut dan segala isinya; dan Ia BERHENTI pada hari ketujuh. Itulah sebabnya Tuhan memberkati hari Sabat dan menguduskannya." - Keluaran 20:8-11.
Ketika Tuhan Allah memberikan Sepuluh Perintah kepada umatNya, Ia juga menjelaskan bahwa tak seorangpun boleh mengubah atau membetulkan petunjuk yang berasal dari bibirNya yang suci.
"JANGANLAH KAMU MENAMBAHI apa yang kuperintahkan kepadamu dn JANGANLAH KAMU MENGURANGINYA, dengan demikian kamu berpegang pada perintah TUHAN, Allah nenek moyangmu" (Bilangan 4:2). Tuhan Allah sendiri menyatakan tidak akan mengubah perintahNya:
"AKU TIDAK AKAN melanggar perjanjianKu, dan APA YANG KELUAR DARI BIBIRKU TIDAK AKAN KUUBAH." - Mazmur 89:34.
Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa Tuhan Allah tidak mengubah hari Sabat dari hari ketujuh enjadi hari pertama di dalam satu minggu.
3. APAKAH YESUS YANG MENGUBAH HARI SABAT?
Menurut Yesus, Sepuluh Perintah tidak dapat diubah dengan syarat apapun:
"Janganlah kamu menyangka bahwa Apku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi." - Matius 5:17-18.
Dalam Panduan 16 kita menemukan bahwa kebiasaan Yesus berbakti di sinagog pada hari Sabat (Lukas 4:16). Kita juga temukan bahwa Yesus menginginkan pengikutnya untuk terus menikmati kebahagiaan sejati dalam pemeliharan hari Sabat (Matius 24:20).
Telah jelaslah melalui ajaran dan teladan Yesus bahwa kita masih membutuhkan hari Sabat untuk beristirahat, bersantai, dan meluangkan waktu bersama Allah.
4. APAKAH MURID- MURID YESUS YANG MENGUBAH HARI SABAT?
Yakobus, pemimpin pertama dari gereja Kristen yang mula-mula, menulis tentang Sepuluh Firman:
"Sebab barangsiapa yang menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya. Sebab Ia yang mengatakan: "Jangan berzinah", Ia mengatakan juga: "Jangan membunuh". Jadi jika kamu tidak berzinah tetapi membunuh, maka kamu menjadi pelanggar hukum juga." - Yakobus 2:10, 11.
Lukas, seorang dokter dan pengabar Injil dari gereja yang mula-mula, melaporkan:
"Pada hari Sabat kami ke luar pintu gerbang kota. Kami menyusur tepi sungai dan menemukan tempat sembahyang Yahudi, yang sudah kami duga ada di situ; setelah duduk, kami berbicara kepada perempuan-perempuan yang ada berkumpul di situ." - Kisah 16:13.
Buku Kisah Para Rasul di dalam Perjanjian Baru menyebutkan 84 kali ketika hari Sabat disucikan oleh pengikut-pengikut Kristus, semuanya berlangsung selama lebih dari 14 tahun setelah kebangkitan Yesus: dua hari Sabat di Antiokia (Kisah 13:14, 42, 44); satu di Filipi (Kisah 16:13): tiga di Tesalonika (Kisah 17:2, 3); 78 hari Sabat di Korintus (Kisah 18:4, 11). Johanes, rasul yang meninggal terakhir dari kedua belas rasul, memelihara hari Sabat. Dia menulis:

"Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh." - Wahyu 1:10.

Menurut Yesus, hari Tuhan adalah hari Sabat:
"Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat." - Matius 12:8.
Penelitian tentang bukti penulisan menyatakan bahwa para rasul tidak berusaha mengubah hari istirahat yang ditentukan Tuhan dari hari ketujuh ke hari pertama dalam satu minggu. Perjanjian Baru menyebutkan hari pertama dari satu minggu hanya 8 kali. Tak satupun dari situ yang menyebutkan bahwa hari minggu sebagai hari suci, tidak juga disinggung bahwa kita harus menjadikan hari minggu sebagai hari perbaktian. Suatu pengujian yang seksama dari kedelapan ayat yang mengacu kepada hari pertama dalam satu minggu menunjukkan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada hari Minggu:
1. Perempuan-perempuan datang ke kubur pada hari pertama (Minggu) (Matius 28:1).
2. Ketika hari Sabat telah usai, perempuan-perempuan itu memulai kembali kegiatan sekularnya pada hari pertama minggu itu.(Markus 16:1, 2).
3. Yesus menampakkan diri mula-mula kepada Maria Magdalena pada hari pertama minggu itu (Markus 16:9).
4. Pengikut-pengikut Yesus memulai kegiatan sekularnya pada hari pertama minggu itu (Lukas 24:1).
5. Maria pergi ke kubur Yesus dan menemukan kubur itu telah kosong pada hari pertama minggu itu (Yohanes 20:1).
6. Para murid Yesus berkumpul karena mereka takut terhadap orang Yahudi (bukan untuk berbakti) pada hari pertama minggu itu (Yohanes 20:19).
7. Paulus meminta anggota gereja untuk menghitung keuangan mereka pada hari pertama dalam minggu itu, dan menyisihkan sejumlah uang untuk orang miskin di Yerusalem (1 Korintus 16:1, 2). Tulisan itu tidak menyebutkan adanya kumpulan yang bersifat keagamaan.
8. Di dalam kitab Kisah Para Rasul 20:7 Lukas berbicara tentang khotbah Paulus pada hari pertama minggu itu ketika diadakan acara perpisahan yang sifatnya mendadak. Tentu saja Paulus berkhotbah setiap hari dan rasul-rasul memecahkan roti setiap hari (Kisah 2:46).

Tidak satupun dari tulisan-tulisan ini menyebutkan bahwa para rasul dengan sengaja berhenti memelihara hari Sabat hari ketujuh. Para rasul tidak menyebutkan adanya perubahan hari Sabat dari hari ketujuh ke hari pertama minggu itu. Telah jelas bahwa tidak ada bukti ayat di dalam Perjanjian Baru yang membuktikan adanya perubahan dari hari Sabtu , hari ketujuh dalam minggu itu, ke hari Minggu, hari pertama dalam minggu itu. Perubahan tersebut muncul setelah masa Yesus dan murid-muridnya, maka kita harus kembali kepada sejarah untuk melihat kapan dan bagaimana perubahan tersebut terjadi.

5. DARI MANAKAH ASAL MULA HARI MINGGU ITU?
Murid-murid Kristus secara jelas mengingatkan kita bahwa sebagian orang Kristen akan terseret menjauh dari ajaran-ajaran Kekristenan di dalam Perjanjian Baru: "Sebab itu berjaga-jagalah!" (Kisah 20:29-31). Dan itulah yang benar-benar terjadi. Ahli-ahli sejarah yang terpercaya secara jelas mencatat bahwa orang-orang Kristen mulai tersesat dari kemurnian ajaran para rasul. Tradisi-tradisi dan ajaran-ajaran yang tidak pernah dianjurkan oleh Paulus, Petrus dan pendiri gereja Kristen lainnya secara bertahap merasuki gereja.
Perubahan dalam pemeliharan hari Sabat ke hari Minggu terjadi setelah Kitab Perjanjian Baru selesai dituliskan dan semua rasul-rasul telah mati. Sejarah mencatat bahwa orang-orang Kristen akhirnya berpindah berbakti dan beristirahat dari hari ketujuh ke hari pertama dalam minggu itu. Akan tetapi tentunya orang-orang percaya tidak berhenti memelihara Sabat hari ketujuh pada akhir pekan tersebut dan tiba-tiba mulai memelihara hari Minggu sebagai hari Tuhan. Contoh-contoh otentik mula-mula tentang pemeliharaan hari Minggu oleh orang-orang Kristen terjadi di Italia, pada pertengahan abad kedua sesudah Kristus. Selama jangka waktu yang panjang sesudah itu banyak orang Kristen masih memelihara kedua hari tersebut, sementara yang lainnya masih hanya menyucikan hari Sabat.
Pada tanggal 7 Maret, tahun 321 Masehi, Konstantin yang Agung pertama kali mengeluarkan undang-undang sipil hari Minggu, yang memerintahkan semua, orang kecuali petani, di wilayah kerajaan Romawi untuk beristirahat pada hari Minggu. Undang-undang ini, bersama dengan lima undang-undang sipil lainnya yang dititahkan oleh Kaisar Konstantin mengenai hari Minggu, menjadi contoh hukum bagi semua undang-undang sipil tentang hari Minggu mulai dari saat itu hingga sekarang. Di abad keempat, Sidang Laodekia melarang orang Kristen untuk berhenti bekerja pada hari Sabat, dan berbakti pada hari Minggu dan sedapat mungkin berhenti bekerja pada hari itu.
Sejarah mencatat bahwa perbaktian hari Minggu dan pemeliharaannya hanyalah buatan manusia. Alkitab tidak mengijinkan perubahan peniadaan hari Sabat dari Perintah keempat. Nabi Daniel meramalkan bahwa selama masa Kekristenan, suatu kuasa penipu akan mencoba mengubah hukum Tuhan Allah (Daniel 7:25).
6. SIAPA YANG MEMBUAT PERUBAHAN ITU?
Siapakah yang seecara resmi memindahkan hari Sabat dari hari ketujuh ke hari pertama dalam minggu itu? Gereja Katolik menyatakan bahwa ialah yang melakukan. Dalam usaha untuk menyelamatkan kekaisaran Roma yang sedang menuju keruntuhan, pemimpin-peminpin gereja yang berpengaruh berkompromi dan mencoba mengganti hari perbaktian dari Sabtu ke Minggu.
Dalam Katekismus gereja Katolik Roma tertulis:
Tanya: Hari yang mana adalah hari Sabat?
Jawab: Hari Sabtu adalah hari Sabat.
Tanya: Mengapa kita memelihara hari Minggu bukan hari Sabtu?
Jawab: Kita memelihara hari Minggu bukan hari Sabtu sebab Gereja Katolik......memindahkan kekhidmatan hari Sabtu ke hari Minggu (Peter Geiermann, The Convert's Catechism of Catholic Doctrine (cetakan tahun 1957), hlm.50.

Gereja Katolik dengan bangga mengumumkan bahwa manusia pimpinan gereja yang membuat perubahan itu.
"Hari suci, hari Sabat, diubah dari hari Sabtu ke hari Minggu... bukan melalui petunjuk-petunjuk di dalam Alkitab, melainkan dari kekuasaan Gereja.... Orang-orang yang menganggap bahwa Alkitab adalah satu-satunya sumber kewenangan, secara logis seharusnya menjadi penganut Masehi Advent Hari Ketujuh, dan menyucikan hari Sabtu" (Kardinal Maida, dari keuskupan Detroit, Gereja Katolik St. Catherine di Sentinel, Algonac, Michigan, 21 Mei, 1995).
7. APA YANG DIKATAKAN OLEH SEBAGIAN GEREJA PROTESTAN?
Dokumen-dokumen resmi yang menjabarkan secara garis besar kepercayaan dari beberapa denominasi Protestan setuju bahwa Alkitab tidak membenarkan adanya pemeliharan hari Minggu.
Martin Luther , pendiri gereja Lutheran, di dalam buku Pengakuan Ausburg, artikel 28, paragraf 9, menuliskan: "Mereka (gereja Katolik Roma) diduga keras telah mengubah Sabat ke hari Minggu, hari Tuhan, yang bertentangan dengan Sepuluh Perintah Allah,... tidak ada contoh yang lebih dibanggakan selain pengubahan hari Sabat. Kata mereka, sedemikian besar kuasa dan kewenangan gereja, karena gereja menghilangkan satu dari 10 Hukum Allah."
Ahli agama dari aliran Metodis Amos Binney dan Daniel Steele mengamati: "Adalah benar, tidak ada perintah yang positif tentang membaptiskan bayi... juga tidak ada tertulis tentang menyucikan hari pertama dalam minggu itu," Theological Compend (New York: Methodist Book Concern, 1902), hlm. 180,181.
Dr. N. Summerbell, ahli sejarah tentang Para Murid Kristus dan Gereja Kristen, menuliskan: "Gereja Katolik Roma telah benar-benar murtad... mereka membalikkan Hukum keempat dengan cara menyingkirkan hari Sabat yang difirmankan Tuhan, dan menggantinya dengan hari Minggu sebagai hari kudus", A True History of the Christian and Christian Church, hlm. 417, 418.
8.APAKAH PERMASALAHAN YANG SEBENARNYA?
Ini membawa kita berhadapan secara langsung kepada pertanyaan-pertanyaan: Mengapa begitu banyak orang Kristen memelihara hari Minggu tanpa kewenangan Alkitab? Bahkan yang lebih penting lagi, Hari yang manakah yang harus saya sucikan? Apakah saya akan mengikuti orang-orang yang berkata, "Saya kira tidak ada bedanya hari yang mana yang disucikan sepanjang saya memelihara satu hari dalam tujuh hari tersebut?"
Atau, akankah saya menganggap sama pentingnya hari yang ditetapkan oleh Yesus, Pencipta kita, ketika Dia menciptakan dunia ini, dan hari yang ditunjukkan Tuhan Allah di dalam Sepuluh PerintahNya: "hari ketujuh adalah hari Sabat?" Di sini kita berurusan dengan lebih dari sekedar pemeliharaan yang tampak dari luar, tetapi hari mana yang menurut Alkitab adalah benar. Permasalahan yang mendasar di sini adalah penurutan kepada Yesus. Pencipta kita menyisihkan hari Sabat sebagai hari yang suci, sebagai waktu untuk kita dan keluarga untuk datang lebih dekat kepadaNya untuk mendapatkan kekuatan dan penyegaran. Siapa yang akan saya turuti? Apakah saya akan mengikuti Kristus, Anak Allah, ataukah tradisi manusia dalam hal penyucian hari? Pilihannya sudah jelas: ajaran- ajaran manusia atau perintah Allah. Perkataan manusia atau Perkataan Allah. Penggantian oleh manusia atau Perintah Tuhan.
Nabi Daniel memperingatkan kepada mereka yang berusaha mengubah waktu dan hukum-hukum Allah (Daniel 7:25). Allah sedang memanggil umatNYa kembali kepada penurutan. Dia mengundang mereka untuk memelihara Sabat sebagai lambang dari penurutan dan cinta kepadaNya.
Yesus mengatakan, "Jikalau engkau mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintahKu" (Yohanes 14:15). Dan Dia menjanjikan hidup yang penuh sukacita bagi mereka yang cukup mengasihi Dia sehingga bersedia menuruti hukum-hukumNya (Yohanes 15:9-11). Kita mempunyai Juruselamat yang baik. Dia rindu agar kita merasakan kasihNya dengan utuh. Hati yang penuh ketaatan membuka lebar pintu hatinya kepada kasih itu.
Di taman Getsemani Kristus menyerah sepenuhnya kepada keinginan BapaNya, sekalipun Dia dihadapkan dengan salib dan dosa-dosa dunia menghancurkan hidupNYa. Dalam seruanNya kepada Bapa, "Ambillah cawan ini daripadaKu", Dia tetap menyerah dalam permintaanNya, dan menambahkan, "tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki" (Markus 14:36).
Kristus rindu supaya kita mengalami kesempurnaan yang datang dari hidup yang berserah. Dia juga menginginkan agar kita dapat menikmati kebahagiaan istirahat pada hari Sabat. Dia ingin supaya kita cukup percaya kepadaNya sehingga kita menuruti Dia di dalam setiap langkah kehidupan kita. Jika anda menjawab panggilan Tuhan dan menuruti segala perintahNya, anda akan mendapatkan janji Yesus sehingga sukacitaNya "ada di dalam kamu" dan "sukacitamu menjadi penuh" (Yohanes 15:11).


Hak Cipta © 2002 oleh The Voice of Prophecy