SELAMAT DATANG DI GEREJA MASEHI ADVENT HARI KE 7 SDA HUA AN BANDUNG.jL PADJAJARAN NO 189 LANUD HUSEN SASTRA NEGARA BANDUNG

Jumat, 11 Mei 2012

bertahan sampai kesudahan


                                                                                                                       0leh : Pdtm. Fabio Rumagit
Gembala Jemaat Jemaat Putra Agung dan Sutorejo Surabaya
 
M
Pernahkah anda diancam bahwa dalam waktu yang singkat anda akan dibunuh dan orang yang mengancam itu memiliki kekutan yang besar dan memang anda sedang memiliki masalah dengannya? Bagaimana perasaan anda ketika mendapat ancaman tersebut? Pasti mental anda akan terganggu bahkan mungkin anda tidak bisa tidur, gelisah  setiap saat. Hal inilah yang dialami oleh Yakub Ketika dia ingin kembali ke tanah kelahirannya dalam kisah yang terdapat dalam Kejadian Pasal 32. Pada kisah ini diceritakan bahwa dia takut terhadap Esau kakaknya yang sebelumnya telah membuat dia lari dari rumah. Ketika itu Yakub ketakutan karena berpikir Esau akan membunuhnya oleh karna tindakan penipuan yang dilakukan Yakub kepadanya.
Pada pasal 32 di kitab kejadian ini, kita dapat mengerti tentang istilah “Kepicikan Yakub” yang  akan di alami oleh umat-umat Tuhan pada penghujung zaman ini. 2 hal yang dialami Yakub dalam cerita ini yaitu tekanan mental dan tekanan fisik. Yang pertama adalah tekanan mental yaitu ketika Yakub untuk kedua kalinya berpikir bahwa dia akan dibunuh oleh Esau. Lihatlah cerita pada awal pasal 32 dikitab kejadian, benar-benar setelah Esau mengetahui Yakub akan kembali maka Esau mempersiapkan pasukannya dan ingin membunuh Yakub. Saya percaya tekanan mental dialami oleh Yakub, ketakutan dan kegelisahan meyelimuti kehidupannya sehingga dia seperti yang dikatakan dalam ayat (7)  bagian A Lalu sangat takutlah Yakub dan merasa sesak hati; Hal kedua yang dialami oleh Yakub adalah tekanan fisik. Hal ini dialami setelah Yakub sedang ketakutan dalam ayat 23-32 kejadian 32 diceritakan Yakub mengalami pergumulan dengan sesosok yang tidak lain adalah Allah sendiri dan dalam cerita ini Yakub mengalami tekanan fisik bersamaan dengan tekanan mental yang dia telah alami sebelumnya yaitu sesosok yang bergumul dengan nya itu memukul sendi pangkal pahanya. Pada ayat (25) disebutkan “Ketika orang itu melihat, bahwa ia tidak dapat mengalahkannya, ia memukul sendi pangkal paha Yakub, sehingga sendi pangkal paha itu terpelecok, ketika ia bergulat dengan orang itu”. Inilah tekanan fisik yang dialami oleh Yakub yaitu sendi pangkal pahanya keseleo, sesuatu yang benar-benar menyakitkan apa lagi Yakub dalam keadaan tertekan secara mental oleh karna dia tahu dia akan dibunuh oleh Esau.

Saudara, pada penghujung zaman ini, dua hal inilah yang akan dialami oleh umat Tuhan yaitu tekanan secara mental dan tekatan secara fisik. Kita akan ditekan oleh mereka yang tidak berpihak kepada kebenaran, kita akan mengalami tantangan dalam pekerjaan oleh karena kebenaran. Kita juga akan mengalami tekanan bukan hanya dari luar gereja tapi juga dari dalam gereja karna tak jarang jusru dalam perjuangan iman tantangaan datang bukan dari luar saja melainkan dari dalam gereja itu sendiri bahkan akan ada hal yang lebih parah lagi kemudian tekanan fisik kita alami baik cobaan soal kesehatan sampai kepada penganiayaan dan sudah pasti kita akan diperhadapkan pada kedua hal ini.

Bilamana kita adalah umat Tuhan. Apakah kita sudah siap? Apa yang harus dilakuan kalau begitu ? Yakub walaupun dalam keadaan tertekan secara mental dan fisik Yakub tetap bergumul dengan sesosok yang memukul sendi pangkal pahanya. Dalam ayat 26 Lalu kata orang itu: "Biarkanlah aku pergi, karena fajar telah menyingsing." Sahut Yakub: "Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku." Yang terjadi adalah Yakub terus berpegang kepada Tuhan dan tidak mau melepaskanNya sampai fajar meyingsing dan Yakubpun menang sehingga namanya bukan lagi Yakub melainkan Israel yang artinya adalah pemenang (Ayat 28).

Saudara kita pun bisa menjadi pemenang seperti Yakub dalam pergumulan di dunia ini ketika kita menghadapi tekanan  mental dan fisik dalam perjalanan pulang kita ke rumah kita yang sesungguhnya yaitu sorga. Hanya apabila kita terus berjalan bersama-sama Tuhan dan tidak membiarkan Tuhan pergi dari kita sampai fajar itu menyingsing, sampai kedatanganNya yang keduakali maka kita akan disebutkan sebagai pemenang, inilah yang disebutkan “bertahan sampai kesudahan” sebagai penutup marilah kita membaca dan merenungkan Matius 24:13 yang berbunyi “ Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat”. Maukah kita bertahan di dalam kebenaran sampai maranatha? Tetaplah setia saudara maka engkau akan selamat. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih atas komentar anda
nama :................................
email:.................................
No hp:...............................

Tuhan memberkati