KESANALAH
TUHAN MEMERINTAHKAN
BERKAT
MAZMUR 133
Oleh: John Maruli Situmorang
Renungan dari Mazmur 133
1.
Nyanyian
ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara
diam bersama dengan rukun!
2.
Seperti
minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut
Harun dan ke leher jubahnya.
3. Seperti embun gunung Hermon yang turun ke
atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat,
kehidupan untuk selama-lamanya.
Jika kita
merenungkan Mazmur 133:1 kita
mempelajari bahwa Tuhan menghendaki kalau kita hidup rukun bersama-sama dengan
saudara seiman. Mazmur Daud berkata sungguh alangkah baik dan indahnya bila
hidup kita dipenuhi dengan kerukunan. Kerukunan dan Kesehatian nampaknya
menjadi satu kesatuan. Kita sama-sama akan mempelajari tema kesehatian yang
mendatangkan kuasa.
Bila anda
menghitung dengan kalkulator, satu ditambah satu jawabannya adalah dua.
Tetapi, kalkulator Allah berbeda dengan kalkulator kita, satu ditambah satu
bisa menjadi seribu, sepuluh ribu atau seratus ribu… Karena bila dua
orang sehati (satu orang ditambah satu orang), maka kuasa Allah bekerja dengan
luar biasa. Satu orang dapat mengalahkan seribu, tetapi dua orang dapat
mengalahkan sepuluh ribu! Yonatan dan pembawa senjatanya termasuk dalam
hitungan sedikit orang yang mengerti prinsip ini. Berdua mereka
mendatangi perkemahan orang Filistin dengan senjata seadanya. Yang lain
berpangku tangan di perkemahan, karena senjata mereka telah dilucuti. Di
seluruh bangsa hanya Saul dan Yonatan yang memiliki senjata. Hari itu
Yonatan mengajak bujang pembawa senjatanya untuk menyerang, dan ide yang
nampaknya tidak masuk akal ini langsung disetujui! ”Berkatalah Yonatan kepada
bujang pembawa senjatanya itu: “Mari kita menyeberang ke dekat pasukan pengawal
orang-orang yang tidak bersunat ini. Mungkin TUHAN akan bertindak untuk kita,
sebab bagi TUHAN tidak sukar untuk menolong, baik dengan banyak orang maupun
dengan sedikit orang. Lalu jawab pembawa senjatanya itu kepadanya: “Lakukanlah
niat hatimu itu; sungguh, aku sepakat.” (1 Samuel 14:6-7)
Kisah nyata ini
berakhir dengan gegap gempita, berdua, Yonatan dan bujangnya, menyebabkan para
tentara yang gagah berani kehilangan nyali. Rupanya semangat Yonatan dan bujangnya
membuat bumi bergetar. Genaplah ungkapan “It
takes two wings for a bird to fly”.
“Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua
orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka
itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. Sebab di mana
dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah
mereka.” (Matius 18:19-20)
Hanya dua orang! Jumlah
bukan merupakan masalah. Syaratnya bukan jumlah, tetapi kesepakatan,
kesehatian. Bahasa asli sepakat adalah “sumphoneo” yang
artinya harmonis, bersamaan, kompak, setuju. Dari kata ini kita
dapatkan kata simfoni, suatu paduan suara yang indah. Simfoni indah yang
dilantunkan oleh sebuah orkestra tidak berasal dari alat musik dan suara yang
seragam. Terompet melengking tinggi sementara cello berguman
rendah. Suara piano timbul dan tenggelam, di sela-sela iringan
biola. Namun mereka semua kompak melantunkan lagu di kunci yang
sama. Kesatuan (unity)Ta bukan berarti keseragaman (uniform).
Bayangkan bila semua pemain di orkestra adalah pemain piano, yang memukul nada
yang sama pada ketukan yang sama. Betapa membosankan! Pepatah mengatakan: “No one can whistle a symphony. It
takes an orchestra to play it”.
Rupanya Tuhan menyukai simfoni kesehatian ini. Bila Ia
mendengarkan lagu-lagu merdu orkestra kesehatian, Ia segera menyuruh para
malaikan memenuhi tempat itu dengan berkat. “Tempat itu” bisa berupa rumah
tangga Anda, kantor Anda, maupun gereja dan kota kita:
“Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya,
apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun! Seperti minyak yang
baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke
leher jubahnya. Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas
gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan
berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.” (Mazmur 133:1-3)
Bila kita lihat,
orang-orang yang dapat mengubah dunia adalah orang-orang yang memutuskan untuk
bersatu.
·
Dua orang, Yonatan dan bujangnya, membuat
sekelompok besar tentara Filistin ketakutan.
·
Dua
orang bersaudara Wright, membuat pesawat terbang yang pertama, yang membawa
revolusi pada cara kita hidup di abad ini.
·
Tim
yang memenangkan juara dunia sepak bola adalah tim yang bersatu.
·
Lagu-lagu
yang menyentuh hati keluar dari orkestra yang kompak.
·
Keluarga
yang kokoh, berdiri karena tiap anggotanya bersatu.
Dan gereja yang dapat mengubah komunitas, kota dan bangsa-bangsa
adalah gereja yang tiap anggotanya bergerak mencapai tujuan yang sama, yang
dikomunikasikan dengan positif, membangun kerja sama yang baik, serta berani
memberikan komitmen mereka. Seperti
pepatah mengatakan: “Coming
together, sharing together, working together, and succeeding together”. Akhir kata persatuan dan kesatuan akan:
1.
Menghasilkan
sebuah kehidupan yang begitu indah dimata manusia telebih dimata Tuhan –
Sungguh alangkah baiknya dan indahnya
2.
Bagaikan
urapan Tuhan kepada seorang Imam seperti Harun yang tidak dapat diberikan oleh
manusia superpower sekalipun di dunia, tetapi hanya bersumber dari Dia pencipta
langit dan bumi.
3.
Persatuan
dan kesatuan gambaran kesuburan dan kemakmuran, bagaikan embun membasahasi
serta menyuburkan tanah di mana pohon pohon akan menghasilkan buahnya serta
bunga-bunga mempertontonkan keindahand an kemewahan dari warna warninya.
Pemazmur
mempertegas hasil akhir dari persatuan dan kesatuan didalam Tuhan adalah “PERINTAH BERKAT” baik untuk hidup saat
ini dan hidup yang kekal selama-lamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih atas komentar anda
nama :................................
email:.................................
No hp:...............................
Tuhan memberkati